Berita

CAAM/Net

Dunia

Keselamatan Udara Malaysia Turun, Mahathir Tuntut Penjelasan FAA

KAMIS, 14 NOVEMBER 2019 | 19:29 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Malaysia menuntut penjelasan Federal Aviation Administration (FAA) perihal pengumuman penurunan peringkat keselamatan udara Malaysia dari Kategori 1 menjadi Kategori 2 pada awal pekan ini.

Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, menjelaskan, hal itu penting agar Malaysia dapat memperbaiki masalah penerbangannya.

"Kami ingin mengetahui (alasan) penurunan peringkat tersebut sehingga Malaysia dapat menemukan cara untuk memperbaiki situasi. Jika mereka mengatakan tidak efisien dan semacamnya, (kami telah mengubah) Bandara Internasional Kuala Lumpur menjadi satu dari 20 bandara terbesar di dunia," ujarnya seperti yang dimuat oleh Channel News Asia, Kamis (14/11).

Bahkan menurut Mahathir, saat ini Malaysia Airports Holding diberi tanggung jawab untuk mengelola Bandara Internasional Istanbul Sabiha Gokcen, Turki. Malaysia juga telah menerima proposal dari negara-negara lain, seperti Indonesia dan China untuk mengelola bandara di sana.

"Jika orang-orang kita bekerja di luar negeri, mereka tidak bekerja sebagai pekerja tidak terampil, tetapi sebagai profesional seperti pilot, insinyur, dan arsitek, serta menerima gaji yang sama seperti profesional dari Eropa," tegas Mahathir.

FAA sendiri menurunkan peringkat keselamatan udara Malaysia setelah mengaudit Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) pada April lalu. Hasilnya, FAA menemukan CAAM tidak memenuhi standard keselamatan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

Akibat dari penurunan ini, maskapai Malaysia tidak dapat menambahkan rute penerbangan baru ke dan dari AS.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya