Berita

Beras ketan/Net

Politik

Alasan Di Balik Rencana Impor Beras Ketan Harus Diurai

SELASA, 12 NOVEMBER 2019 | 18:38 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Rencana Perum Bulog melakukan impor beras ketan ke Thailand dan Vietnam dipertanyakan. Sebab, impor yang rencananya mencapai 65 ribu ton itu dianggap tidak terlalu mendesak untuk dilakukan.

Pengamat ekonomi Universitas Indonesia (UI), Telisa Aulia Falianty meminta Bulog untuk mengurai terlebih dahulu alasan di balik rencana impor tersebut. Seperti data stok nasional, prediksi permintaan dan hal-hal lain yang membuat harus melaksanakan impor.

“Jadi perlu transparansi. Mungkin presiden perlu untuk meminta kepada Bulog untuk transparansi kebijakannya,” kata Telisa dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/11).

Transparansi ini, sambungnya, merupakan bagian dari pengawasan impor. Jika alasan impor masuk akal dan sesuai dengan data-data yang ada, maka bisa dimaklumi.

“Beras khusus itu memang diskresinya lebih tinggi daripada beras umum. Namun, transparansinya tetap harus didahulukan,” tegasnya.

Permintaan impor beras ketan ke Kementerian Perdagangan ini telah diakui Sekretaris Perum Bulog, Awaludin Iqbal. Dia menguraikan bahwa impor dilakukan karena ada kebutuhan di dalam negeri yang tidak terpenuhi oleh petani di dalam negeri.

Namun ia tidak merinci berapa ton pasokan dalam negeri dalam setahun dan kebutuhan total di dalam negeri.

"Kalau data pasokan dalam negeri ada di Kementan, yang pasti ini kan kebutuhan customer yang minta segitu, kategori beras ini kan khusus dan tidak gampang mendapatkannya," ujarnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya