Berita

Raja Maroko, Mohammed VI/Net

Dunia

Peringati Green March, Raja Mohammed VI Akan Bangun Infrastruktur Di Perbatasan

JUMAT, 08 NOVEMBER 2019 | 10:49 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Raja Maroko Mohammed VI punya keyakinan kuat atas integrasi Sahara Barat. Hal tersebut lah yang membuatnya mau mengungkapkan akan mengembangkan infrastruktur di perbatasan.

"Ini adalah pawai yang tidak pernah berakhir. Semangat yang memungkinkan kita untuk memulihkan Sahara," ujar Raja Mohammed VI dalam pidato sambutan memperingati 44 tahun aksi Green March, Rabu (6/11).    

Lebih lanjut, Raja Maroko ini menuturkan akan menyediakan berbagai insiasi-insiasi yang berakar pada prinsip yang sehat. Termasuk dengan mengembangkan infrastruktur di daerah perbatasan, yaitu Agadir dan Tangier yang masuk ke dalam Provinsi Souss-Massa.

Menurutnya Souss-Massa harus bisa menjadi pusat perekonomian bagi Maroko, selain dari Marrakech, kota paling terkenal di Maroko untuk tujuan wisata.

"Atas alasan ini, saya mengundang pihak berwenang terkait untuk memberikan pemikiran serius terhadap pengembangan jalur kereta api antara Marrakech dan Agadir, sebagai langkah pertama sebelum memperluasnya ke seluruh wilayah selatan," ujarnya seraya menambahkan akan mengembangkan pembangunan jalan raya Agadir-Dakhla.

Menurut Raja Mohammed VI, jalur kereta api akan berkontribusi untuk membuka pintu integrasi Sahara Barat. Tentunya selain merangsang pembangunan dan kemakmuran ekonomi. Terutama yang berkaitan dengan transportasi orang dan barang dan promosi ekspor, pariwisata dan kegiatan ekonomi lainnya.

Pembangunan infrastruktur di perbatasan juga akan menciptakan banyak peluang kerja. Tidak hanya di Souss-Massa, tetapi juga di semua wilayah sekitarnya.

"Wilayah Souss-Massa harus menjadi pusat ekonomi yang menghubungkan utara Maroko ke selatan, dari Tangier di utara ke Oujda di timur, ke provinsi selatan kami (Sahara Barat),"  pungkasnya.

Green March sendiri merupakan sebuah gerakan massa yang dikoordinir oleh pemerintah Maroko untuk mendorong Spanyol menyelesaikan persoalan Sahara Barat dengan memasukkannya ke dalam teritorial Maroko.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya