Berita

Jaya Suprana/Ist

Jaya Suprana

Korban Unjuk Rasa

SELASA, 05 NOVEMBER 2019 | 20:02 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

BBC News Indonesia memberitakan bahwa sedikitnya sembilan orang tewas dalam unjuk rasa menentang hasil pemilihan presiden di Jakarta 22-23 Mei 2019.

Statistik

Empat orang meninggal karena ditembak, satu orang meninggal karena kehabisan nafas tersengat gas air mata, dan empat orang meninggal tanpa keterangan resmi. Komnas HAM mengungkapkan bahwa seorang warga mati tertembak di Pontianak, Kalimantan Barat, dalam aksi serupa pada tanggal 22-23 Mei 2019. Sementara Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menegaskan tiga orang meninggal tanpa keterangan resmi pada unjuk rasa mahasiswa bertajuk “Reformasi Dikorupsi” di Jakarta 24 September 2019.

Dua orang meninggal karena tertembak pada unjuk rasa mahasiswa dengan tajuk yang sama di Kendari 26 September 2019. Sementara 37 orang meninggal pada unjuk rasa antirasisme di Wamena dan Jayapura 23-28 September 2019.

Kemanusiaan

Saya tidak mengetahui sejauh mana kebenaran pemberitaan tersebut. Namun apabila berita tersebut benar adanya, maka sulit dibayangkan betapa berat derita sanak-keluarga yang ditinggalkan oleh para korban. Para sanak-keluarga korban pasti mengalami remuk-redam sanubari dengan skala-kadar-derita yang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang merasakannya sendiri.

Bagi mereka, angka statistik bukan sekadar angka belaka, namun merupakan suatu hantaman amat dahsyat terhadap lahir-batin dan jiwa-raga. Jatuhnya korban nyawa unjuk-rasa tidak selaras makna adiluhur yang terkandung di dalam sila Kemanusiaan Adil dan Beradab.

Harapan

Tanpa berniat menyalahkan pihak manapun juga, atas nama kemanusiaan layak diharapkan bahwa pihak yang berwenang dan berwajib berkenan memperbaiki tindakan menghadapi aksi unjuk-rasa yang merupakan bagian hakiki demokrasi di Tanah Air Udara tercinta kita ini. Insya Allah, di masa depan tidak ada lagi satupun warga Indonesia jatuh sebagai korban nyawa akibat kekerasan yang terjadi pada aksi unjuk rasa.

Penulis adalah rakyat Indonesia pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya