Berita

Warga Rusia penabuh gamelan/Ist

Dunia

Gamelan 'Rusia' Temani Pengunjung Di Museum Moskow

SELASA, 05 NOVEMBER 2019 | 02:12 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Berkunjung ke suatu museum di malam hari sepertinya tidak biasa. “Night at the Museum” adalah acara yang unik di Moskow, malam-malam berkunjung ke museum. Menariknya lagi, pengunjung diundang untuk menyaksikan pertunjukan gamelan selama 1 jam penuh yang dimulai tepat pukul 21.00 waktu Moskow atau pukul 1 dini hari Waktu Indonesia Barat.

Cuaca dingin Moskow yang mendekati 0 derajat celsius diiringi hujan rintik di saat menjelang waktu tidur tidak menghalangi warga Rusia datang ke museum untuk menyaksikan Gamelan. Ruang pertunjukan yang berkapasitas 110 tempat duduk pun penuh oleh pengunjung yang sangat antusias. Para pengunjung tidak hanya datang dari kalangan orang tua, melainkan juga dari kelompok remaja, bahkan anak-anak.

Pertunjukan dipersembahkan oleh Tim Kesenian Gamelan Dadali binaan KBRI Moskow. Sentuhan tangan-tangan lembut nan terampil para penabuh gamelan menghantarkan suatu alunan simfoni orkestra yang semakin menguatkan nuansa “Night at the Museum” karena mampu menggetarkan perasaan dan dinikmati para pengunjung.

KBRI Moskow bekerja sama dengan The State Museum of Oriental Art menyelenggarakan “Malam Hari di Museum bersama Gamelan” di salah satu museum bergengsi dan bersejarah tersebut, Minggu (3/11). Ini adalah salah satu museum tertua di Rusia yang didirikan tahun 1918.

Semua penabuh gamelan, termasuk sinden, adalah warga Rusia yang sangat mencintai budaya Indonesia. Mereka adalah Anna Dyurina (saron), Anton Pinchuk (saron), Ekaterima Kamilova (bonang penerus), Ekaterina Mednikova (kenong), Elizaveta Moskvina (demung), Nikita Serdyuk (gong), Larisa Lazareva (peking), Yulia Ryzhaya (bonang barung), dan Ekaterina Makanina (bonang barung).

Mereka piawai memainkan tidak hanya satu alat musik gamelan, tetapi yang lainnya. Mereka dapat memainkan alat musik secara bergantian atau berputar, sehingga suatu alat musik, khususnya alat musik kunci tidak tergantung pada seseorang tertentu saja.

Ekaterina Makanina, misalnya sangat piawai memainkan kendang dan bonang barung. Yulia Ryzhaya tidak hanya cekatan dalam memainkan bonang barung, tetapi juga sebagai sinden dengan alunan suaranya yang merdu. Di antara pemain, hanya seorang berkewarganegaraan Indonesia, yaitu Tri Koyo, lulusan ISI Yogyakarta yang merupakan pelatih gamelan tersebut yang memainkan kendang.

Nomor-nomor yang dipentaskan seperti lancaran Singa Merah, Ladrang Sigra Mangsah dan Pangkur-Playon Sanga, Slendang Biru, Waru Doyong, Lancaran Bendrong dan Grodril, dan Ayak Ayak Talu.

Wakil Pertama Direktur Jenderal The State Museum of Oriental Art, Tatyana Metaksa, mengatakan museum memiliki hubungan yang erat dengan KBRI Moskow dan sering menyelenggarakan berbagai kegiatan, seperti pameran foto Indonesia pada musim panas lalu, dan pertunjukan gamelan kali ini.

“Kita telah mendengarkan konser gamelan yang sangat menarik dan luar biasa. Terima kasih banyak kepada KBRI Moskow dan tim kesenian yang telah mempersembahkan seni budaya yang indah di museum ini,” kata Tatyana Metaksa.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, sangat terkesan dan mengapresasi antusiasme yang sangat tinggi warga Rusia terhadap budaya Indonesia.

“Di Rusia sedang libur panjang saat ini sejak Sabtu hingga Senin, pertunjukan diselenggarakan malam hari, cuaca dingin dan hujan. Tapi kita lihat warga Rusia datang berduyun-duyun ke museum dan menyaksikan gamelan,” ujar Dubes Wahid.

Dubes Wahid mengemukakan bahwa warga Rusia menjunjung tinggi seni budaya dan juga menyukai budaya oriental, termasuk Indonesia. Kerja sama kebudayaan Indonesia dengan Rusia, seperti melalui penyelenggaraan berbagai pertunjukan, antara lain gamelan, tidak hanya untuk lebih memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Rusia, tetapi juga lebih mempererat hubungan kedua bangsa.

Pada ajang Festival Indonesia awal Agustus lalu Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyerahkan becak dan sepeda antik kepada The State Museum of Oriental Art, sehingga memperkaya koleksi benda-benda seni budaya dari Indonesia.


Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya