Berita

Abubakar Al Baghdadi/Net

Publika

Baghdadi Mati

SENIN, 04 NOVEMBER 2019 | 16:47 WIB

SETELAH lelah mengolah mainan ISIS akhirnya selesai “life time” Abubakar Al Baghdadi. Di Idlib dibunuh dengan pengeboman, konon "bunuh diri".

Amerika teriak telah sukses menghancurkan markas ISIS. Dunia sebenarnya senyum senyum saja, meski jengkel luar biasa atas perilaku Amerika yang untuk kesekian kali sukses menghancurkan dunia Islam.

Babak Permainan Selesai Dulu


Saat menciptakan "monster" Al Qaeda, dahulu AS asyik otak atik isu terorisme. Setelah Aghanistan dan Irak hancur, maka Osama bin Laden tokoh Al Qaeda pun dimatikan juga. Biaya yang dikeluarkan sudah “break even point” bahkan sudah untung besar dengan menyedot dana ketakutan dunia Islam oleh hantu terorisme.

ISIS adalah ciptaan baru yang dimulai dari deklarasi kekhalifahan Al Baghdadi. Suriah negara yang ditakuti Israel, seperti Irak masa Saddam Husein dulu, akhirnya dihancurkan pula. Luluh lantak.

Baik di Irak maupun di Suriah bersamaan dengan Al Qaeda dan ISIS maka kelompok Syiah menjadi "pion strategis" Amerika. Intelijen Israel sangat aktif turut mengolah dan "membina".

Hilary Clinton membuka aib Amerika soal Al Qaeda dan ISIS, Vladimir Putin dengan enteng menyebut terorisme sebagai produk Amerika dan (umat) Islam menjadi tertuduh yang empuk.

Kemana arah permainan Amerika selanjutnya dan monster apa yang akan diciptakan lagi, masih perlu pemantauan seksama. Iran atau Asia Tenggara? Iran bisa jadi proyek untuk "pemerasan" pada Saudi dan negara Islam kaya di Timur Tengah.

Untuk Asia Tenggara tergantung kepentingan Amerika yang hendak diperkuat atau kepentingannya terganggu.  Apapun itu, faktanya adalah bahwa Syiah selalu menjadi modal konflik. Senantiasa strategis bagi mainan Amerika.

Syiah yang ditutup di Brunei atau Malaysia adalah wujud kewaspadaan tinggi akan permainan global. Indonesia terbuka terhadap perkembangan Syiah dan berakrab akrab dengan Iran. Justru ini akan menjadi  kebodohan nyata bagi peluang terbukanya  konflik dan masuknya Amerika untuk lebih menancapkan kuku.

Ditambah dengan diundangnya China bercokol di negeri Pancasila ini, maka Amerika semakin kuat untuk bermain. AS sedang beradu pengaruh dagang dan politik dengan China.

Baghdadi telah dimatikan. Cerita ISIS di berbagai belahan dunia akan menjadi “out of date” termasuk di Indonesia. Terorisme akan kehilangan "greget" yang ditakuti. Amerika sudah tidak akan membiayai lagi. Berbagai proposal akan dikembalikan kosong. Bom-boman berhenti sesaat.

Adakah isu radikalisme menjadi metamorfosa dari upaya untuk memorakporandakan negara negara mayoritas muslim?

Nampaknya kelak sejarah akan mencatat kebodohan kita sendiri.

M. Rizal Fadillah

Pemerhati politik

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya