Berita

Walikota Tasikmalaya, Budi Budiman/Net

Hukum

Perpanjang Pencekalan, KPK Justru Gantung Kasus Walikota Tasikmalaya

KAMIS, 31 OKTOBER 2019 | 13:45 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Putusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan memperpanjang masa pencekalan Walikota Tasikmalaya, Budi Budiman, dinilai tidak akan mempercepat penyelesaian kasus. Justru akan menggantung nasib Budi Budiman sebagai tersangka.

Seperti diketahui, KPK telah memperpanjang masa pelarangan ke luar negeri bagi Walikota Tasikmalaya Budi Budiman untuk enam bulan ke depan. Terhitung sejak 21 Oktober 2019.

Budi Budiman merupakan tersangka dalam dugaan kasus suap pengurusan dana perimbangan APBN Tahun 2018 untuk Kota Tasimalaya.


Terkait hal ini, Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Mamat Rahmat meminta KPK untuk segera menuntaskan masalah kasus Budi Budiman, bukan sekadar mencekal ke luar negeri.

"Teu kedah dicekal, enggal bereskeun supados tuntas (Tidak usah dicekal tetapi secepatnya dibereskan biar tuntas)" ungkap Mamat kepada Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (31/10).

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Kota Tasikmalaya, Ade Lukman mengaku kasihan terhadap Budi Budiman setelah masalahnya terus digantung oleh KPK.

"Saya kasihan sama Pak Walikota dengan digantungnya status beliau oleh KPK. Kalau KPK kekurangan bukti kenapa tidak dicabut saja status tersangka beliau?" tegasnya.

Kalau memang KPK, Ade melanjutkan, sudah mempunyai bukti-bukti seharusnya segera meningkatkan status Budi Budiman jadi terdakwa.

"Kalau cuma perpanjangan status pencekalan itu menjadi beban moral untuk Pak Walikota (Budi Budiman). Kalau seperti sekarang, banyak yang menginterpretasikan lain-lain," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya