Berita

Jaya Suprana

Perang Dagang Batu Bara

MINGGU, 27 OKTOBER 2019 | 21:51 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

HARGA tanah dan rumah di Australia sempat melambung tinggi akibat para warga RRChina sibuk membeli tanah dan rumah di Australia sebagai investasi properti. Tanah dan rumah Australia  diborong dengan dana yang diperoleh dari kemakmuran ekonomi RRChina akibat keberhasilan pengembangan industri mau pun pembangunan infra struktur dalam negeri RRChina yang energinya didukung secara cukup signifikan oleh batubara yang diimpor dari Australia.

Primadona


Sejak kaum kolonialis kerajaan Inggris menemukan sumber batu bara berlimpah-ruah di utara kota Sydney, maka batu bara berperan sebagai primadona ekspor Australia akibat persediaan alam jauh melebihi kebutuhan domestik. Diramalkan bahwa pada tahun 2019, batu bara masih menjadi primadona ekspor Australia. Masa keemasan batu bara Australia makin gemerlap akibat RRChina menjadi runner-up pengimpor batu bara Australia terbesar setelah Jepang.

Kini masa keemasan mulai meredup akibat gerakan global menyambut perubahan iklim secara lambat namun pasti mempengaruhi gelora syahwat konsumsi terhadap batu bara. Untuk pertama kali pemerintah Australia mengeluarkan undang-undang yang membatasi penambangan batu bara baru yang  potensial. Hal itu meningkatkan pemanasan iklim planet bumi sesuai yang dikuatirkan para pejuang lingkungan hidup. Australia juga ingin melepaskan ketergantungan ekonomi erhadap ekspor batu bara ke RRChina.

Perang Dagang


Perang dagang mulai menggelora akibat RRChina dendam akibat penolakan Australia terhadap rencana Huawei membangun mobile network kaliber raksasa bengkak di Australia. RRChina mulai mengurangi impor batu bara dari Australia sambil meningkatkan impor batu bara dari negeri lain termasuk Indonesia. Namun tampaknya Australia sudah mantap untuk mengikuti jejak Donald Trump yang melancarkan perang dagang terhadap RRChina demi melepaskan diri dari ketergantungan ekonomi pada RRChina mau pun  menyeimbangkan neraca defisit perdagangan yang jauh lebih menguntungkan negeri panda ketimbang  kanguru.

Tentu saja kebijakan pemerintah Australia melindungi kepentingan ekonomi domestik bukan hanya memperoleh perlawanan sengit dari luar negeri belaka namun juga ditentang oleh para importir Australia sendiri yang  tentu saja  mati-matian berjuang agar jangan sampai sumber nafkah gilang-gemilang mereka meredup apalagi memusnah. Perlawanan sengit para eksportir Australia terhadap kebijakan mengurangi ekspor batu bara  sama wajarnya dengan para importir beras Indonesia yang secara kodrati gigih melawan kebijakan swasembada beras.


(Penulis adalah pembelajar pengaruh ekonomi terhadap geopolitik) 



Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya