Berita

Aksi protes warga Nguter, Sukorharjo/RMOLJateng

Politik

Kesal Terganggu Bau Tidak Sedap, Warga Nekat Mengungsi Ke Rumah Dinas Bupati

MINGGU, 27 OKTOBER 2019 | 00:12 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Puluhan warga Nguter kembali melakukan aksi protes karena bau yang masih menyengat yang berasal dari limbah PT RUM Nguter, Sukoharjo.
 
Puluhan warga datang dan menduduki depan pintu gerbang Rumah Dinas (Rumdin) Bupati Sukoharjo, di Proliman Sukoharjo, mulai Jumat malam (25/10) pukul 22.00 WIB, sampai Sabtu pagi (26/10).
 

Warga yang terdiri dari laki laki dan perempuan, juga anak-anak, menggelar tikar di depan gerbang. Mereka juga membawa makanan dan perlengkapan tidur.
 
Jiyem (80) warga Gupit, Nguter, mengaku terpaksa ikut melakukan aksi karena bau yang ditimbulkan lebih parah dari sebelumnya.
 
"Rumah saya di belakang pabrik, jadi sangat bau,” kata Jiyem.
 
Kedatangan mereka langsung mendapat tanggapan dan pengawalan ketat dari Pemkab Sukoharjo dan aparat.
 
"Mereka menggelar aksi protes di depan Rumdin Bupati, sementara Bupati Sukoharjo sedang tidak ada di tempat. Warga berjanji akan melakukan akai damai menginap semalam saja, paginya pulang," kata Gunawan Wibisono, Kepala Kantor Kesbangpol, dikutip Kantor Berita RMOLJateng, Sabtu (26/10).
 
Namun, ternyata warga yang berjanji pulang Sabtu pagi sempat melakukan penolakan. Ada sedikit kericuhan saat sejumlah mahasiswa sempat menyulut provokasi. Sejumlah mahasiswa sempat beradu mulut dengan aparat.
 
Sampai akhirnya aparat bertindak tegas, pukul 09.30 WIB puluhan warga mulai dipulangkan dengan truk Satpol PP.
 
Wakapolres Sukoharjo Kompol I Komang Sarjana mengatakan aksi yang dilakukan warga dan mahasiswa tidak memiliki izin, apalagi dilakukan di rumah dinas bupati.
 
"Kami memahami permasalahan warga, tapi karena aksi tidak berizin terpaksa kita minta pulang. Silakan menyampaikan aspirasi ke DPRD, bukan di depan rumah dinas Bupati seperti ini. Setelah ada negosiasi dengan warga akhirnya mereka mau pulang,” kata Wakapolres.
 
Wakapolres menambahkan, saat ini Muspida Kabupaten Sukoharjo juga langsung menggelar pertemuan untuk membahas permasalahan tersebut.
 
Sementara itu, diketahui ada enam mahasiswa yang dibawa ke Satpol PP Sukoharjo untuk dimintai klarifikasi karena keterlibatan mereka dalam aksi tersebut.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya