Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Cemoohologi

SABTU, 26 OKTOBER 2019 | 08:31 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

SEMULA saya meyakini naskah "Kata Cemooh Kesatwaan" (11 Oktober 2019) pasti memperoleh cemooh dari para pihak yang menganggap cemooh merupakan hak asasi manusia.

Setiap insan manusia berhak asasi menyemooh dengan kata apa pun termasuk kesatwaan berdasar pilihan dan selera diri masing-masing. Maka dapat dimengerti bahwa para pengguna cemooh tidak suka apabila hak asasi menyemooh dipermasalahkan.

Keliru

Namun ternyata saya keliru. Naskah "Kata Cemooh Kesatwaan" secara menyeluruh memperoleh tanggapan positif.

Misalnya menantu mahasastrawan Sutan Takdir Alisyahbana merangkap mahaguru saya tentang gerakan mahasiswa turun ke jalan yang telah menggulingkan dua presiden, Haryono Kartohadiprojo bijak menyampaikan pesan singkat sebagai berikut:

"Merupakan pengetahuan bagi yang benci atau mengharamkan binatang-binatang tersebut. Terima kasih atas pencerahannya".

Sementara sahabat sepaham dalam humorologi merangkap mahaguru kebudayaan Jawa saya, Darminto Odios Sudarmo, secara khusus menyampaikan komentar panjang sebagai berikut:

"Lengkap sudah istilah pisuhan yang berisi sato kewan. Dengan bahasa yang gemericik kolom ini juga sering membuat pembaca tersenyum simpul. Apalagi kalau ada orang Eskimo bilang ke saya "Anjing lo!" maka saya akan tertawa-tawa gembira. Walau pun di etnis tertentu di Indonesia masih banyak sekali anggota badan: dengkul, kepala, alat vital, bahkan dapur ajha bisa jadi pisuhan yang telak. Andai ada antropolog bidang cacian mungkin bisa dikumpulkan ribuan kata. Kita memang lebih mahir mencaci daripada memuji".

Cemoohologi

Mas Odios bijak dalam memengaruhi saya agar mendalami cemoohologi lebih lanjut terhadap apa yang disebut sebagai cemooh atau khususnya pisuhan di khasanah kebudayaan Jawa.

Ternyata memang banyak kata cemooh berdasar bagian dari tubuh manusia seperti misalnya "Matamu!", "Utekmu!", "N’dasmu!", "Dengkulmu!", "Raimu!", "Udelmu", "Bokongmu!" dan lain sebagainya sampai yang terlalu tidak senonoh untuk ditulis di sini.

Bahkan cemooh sengaja direkayasa makin keji melukai perasaan dengan secara cemoohologis nama bagian tubuh dilengkapi embel-embel predikat serba tidak senonoh seperti misalnya "N’dasmu peang!", "Utekmu jebluk!", "Matamu picek!", "Wetengmu jembli", "Lambemu ndombhle!", "Cangkemmu jeplak!", "Dengkulmu bonyok!", "Kupingmu budeg!", "Kabhotan Bokong! atau "Sak’enak udelmu dhewe!".

Demi tidak menuai cemooh maka lebih baik pembahasan cemoohologis tentang cemooh dalam bahasa Jawa berhenti sampai di sini saja. Sekaligus juga agar jangan sampai saya malah membenarkan anggapan Mas Odios bahwa "kita memang lebih mahir mencaci daripada memuji".

Penulis adalah pembelajar cemoohologi.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya