Berita

Ribuan ikan mati di karamba akibat tak tahan dengan cuaca ekstrem/RMOLJateng

Nusantara

Tak Tahan Cuaca Ekstrem, Ribuan Ikan Mati Mengambang

KAMIS, 24 OKTOBER 2019 | 17:14 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Cuaca ekstrem yang terjadi dalam empat hari terakhir ini berimbas buruk terhadap ikan-ikan yang berada di karamba Waduk Mulur, Sukoharjo. Ribuan ikan yang dipelihara di karamba mati. Diduga kuat cuaca yang sangat ekstrem membuat ikan-ikan mati kepanasan.

"Cuaca panas ini membuat ikan tidak kuat dan banyak yang mati. Tentu saja rugi banyak, karena jumlahnya ribuan," kata Marwanto, pemilik karamba Waduk Mulur, Kamis (24/10), dikutip Kantor Berita RMOLJateng.

Ditambahkan Marwanto, musim kemarau ini memang membuat air waduk semakin menyusut dan sebagian pinggiran waduk mulai mengering.


Puncaknya saat kondisi cuaca cukup panas suhu air panas, lalu tiba-tiba turun hujan deras. Perubahan suhu yang tiba-tiba ini membuat ikan tidak kuat dan banyak yang mati. Ikan-ikan yang dipelihara adalah dari jenis nila, patin, dan bawal.

"Kalau mau panen dini ukuran ikan belum cukup, baru usia empat bulan, masih kecil. Jelas nilai jualnya rendah karena masih kecil, ya sudah," pasrah Marwanto.

Diakui Marwanto, kemarau sekarang ini lebih parah jika dibandingkan sebelumnya. Dulu kondisinya tidak sampai sekarang ini, dengan air sudah menyusut drastis dan sampai kelihatan tanah.

Kondisi seperti ini juga terjadi di Waduk Gajahmungkur Wonogiri atau Waduk Kedung Ombo yang airnya menyusut dan banyak ikan yang mati.

Kondisi ekstrem saat ini juga berdampak terhadap perkembangan ikan. Karena peternak tidak berani memberikan makan banyak. Sebab, kalau diberi makan banyak, ikan bisa mati dengan kondisi air seperti saat ini.

"Biasanya itu memberi makan dua sampai tiga kali. Kalau kondisinya seperti ini lambat, tidak cepat besar,” imbuh dia.

Marwanto berharap cuaca ekstrem ini segera berakhir sehingga ikan-ikan bisa terselamatkan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya