Berita

Menteri Agama, Fachrul Razi/Net

Publika

Assalamualaikum Jenderal

RABU, 23 OKTOBER 2019 | 23:18 WIB

MEMBACA pemberitaan pengumuman susunan kabinet, berbagai komentar muncul. Optimis boleh, skeptis juga boleh. Nah rasanya hati ini skeptis. Komentar teman kok bos gojek jadi Mendikbud. Apa anak sekolah disuruh pake gojek. Lalu Menko Maritim Luhut bertahan untuk memanjangkan program OBOR China. Prabowo akan terus menuai kontroversi. Kecuali Golkar, semua Ketum Partai berada di luar kabinet.

Menteri Agama juga kejutan Fachrul Razi sang Jenderal yang memimpin kementerian yang antara lain mengurus haji, madrasah, perkawinan. Katanya ada amanat untuk menangkal radikalisme.

Terhadap yang terakhir ini menjadi perhatian. Betapa agama diposisikan "bahaya" dengan bahasa radikalisme. Pemojokan yang tak sehat. Berbeda dengan saat dulu Alamsyah dan Tarmidzi Taher yang juga TNI ketika menjadi Menag. Ada kapasitas keduanya dan tidak terkait "misi khusus" ketentaraan seperti saat ini. Rezim saat ini terkesan menampilkan diri "Islamophobia".


Isu radikalisme bagai isu global "terorisme" dengan sasaran adalah umat Islam. Permainan untuk melumpuhkan kekuatan dunia Islam. Umat Islam kini merasakan bahwa radikalisme bukan fakta original. Bisa buatan atau skim pelumpuhan. Serangan ke Kementerian Agama sampai pada sejarah perang dalam Islam mau dihapus dari kurikulum madrasah. Berlebihan memang.

Pak Jenderal memang tidak dikenal berbasis agama. Tentu banyak yang meragukan kapasitasnya. Harapan umat padanya jangan memfokus pada isu radikalisme semata lalu melakukan langkah represif di ruang kementrian.

Justru banyak yang lebih urgent untuk dibenahi, soal haji termasuk dana haji, soal peningkatan kualitas madrasah, pembinaan Organisasi Keagamaan, serta pengembangan perekonomian berbasis syariah. Meminimalisasi korupsi dan pemborosan di lingkungan Kemenag juga prioritas.

Paham keagamaan adalah baik dan tidak mungkin destruktif. Apalagi Islam yang mengajarkan akhlakul karimah (akhlak mulia) dan amal sholeh. Tentu berdimensi konstruktif. Terus menerus dikampanyekan seolah-olah umat Islam inheren dengan radikalisme,bukan saja kontraproduktif tetapi juga berbahaya. Akan muncul sikap yang semestinya dihindari, yaitu bagai orang yang sering dituduh maling padahal tidak, akhirnya maling saja sekalian. Radikalisme yang intens dipompa dan disemburkan tanpa kendali justru menjadi penyebab dari radikalisme itu sendiri.  

Nah Pak Jenderal, selamat datang, ahlan wa sahlan wa marhaban. Datanglah sebagai penyejuk, pencerah, dan pendorong kemajuan agama, bukan menjadi tukang ancam atau yang ke sana sini ribut melulu dengan kalam radikalisme. Yang sudah jelas radikal destruktif justru ada di depan mata, yakni kapitalisme, liberalisme, sekularisme, syi'ah dan komunisme. Kita cegah bersama.

Assalamualaikum, Jenderal.

M. Rizal Fadillah

Pemerhati Politik

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya