Berita

Acara diskusi FITRA/RMOL

Politik

Jika Anggaran Kejagung Optimal, Kualitas Hukum Di Indonesia Akan Baik

RABU, 23 OKTOBER 2019 | 11:01 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Peran Kejaksaan Agung dinilai sangat penting untuk membangun supremasi hukum yang baik di Indonesia. Oleh karenanya anggaran yang digelontorkan untuk Kejagung harus optimal, guna memberikan kualitas hukum yang baik.

Demikian yang disampaikan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) dan Indonesia Judicial Research Society dalam diskusi "Membidik Anggaran dan Independensi Kejaksaan Agung" di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (22/10).

Dalam catatan FITRA, anggaran Kejaksaan pada 2019 merupakan ketiga terkecil setelah MK (0,5 persen) dan KPK (0,7 persen). Anggaran Kejaksaan sendiri hanya 5,5 persen dari total anggaran fungsi ketertiban dan keamanan pada 2019 yang mencapai Rp 115 triliun.


“Hal tersebut berbanding terbalik dengan Kepolisian (74,6 persen). Padahal, Kejaksaan memiliki lebih dari 500 satker dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Mulai dari Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan Negeri, hingga Cabang Kejaksaan Negeri. Hal ini berbanding terbalik dengan MK maupun KPK yang hanya memiliki satu satker di Ibukota Negara,” ungkap Sekjen FITRA, Misbah Hasan.

Sementara itu capaian Kejaksaan berdasarkan hasil laporan Kinerja Kejaksaan RI Tahun 2017, terlihat kontribusi langsung Kejaksaan RI dalam penanganan perkara tindak pidana korupsi di seluruh Indonesia.

Pada 2016, dengan jumlah penuntutan sebesar Rp 331 miliar dan 263.929 dolar AS, uang pengganti yang berhasil disetor ke kas negara sebesar Rp 197,3 miliar. Pada 2017, kerugian negara yang berhasil diselamatkan pada bidang perdata dan tata usaha negara sebesar Rp 447,4 miliar, 79.774 dolar AS, dan tanah seluas 83.330 meter persegi.

“Peran Kejaksaan dalam mengamankan aset negara juga merupakan hal yang tidak kalah penting,” paparnya.

Sebagai contoh, pada 2019, Kejati Jawa Timur dalam ‘Gerakan Bersama Penyelamatan Aset Negara’ telah berhasil mengembalikan aset Yayasan Kas Pembangunan (YKP) sebesar Rp 5 triliun.

“Capaian-capaian di atas tentu menjadi catatan positif dari kinerja Kejaksaan dari tahun ke tahun. Akan tetapi, tentunya perlu didorong anggaran yang proporsional, adaptif, dan sesuai kebutuhan Kejaksaan dalam menjalankan tugas, pokok, dan fungsinya. Jika Kejaksaan sudah ditopang oleh anggaran yang optimal, bukan tidak mungkin kualitas penegakan hukum Indonesia akan lebih baik,” tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya