Berita

Mantan Menhub, Budi Karya Sumadi di Istana Negara/Net

Politik

Peneliti LIPI: Ada Tekanan Kepada Jokowi Untuk Kembali Tunjuk Budi Karya Sumadi

RABU, 23 OKTOBER 2019 | 02:09 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Banyak wajah lama yang dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Negara untuk mengisi posisi menteri di Kabinet Kerja II. Salah satunya mantan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Kehadiran Budi Karya di tengah puluhan tokoh itupun menyedot perhatian peneliti LIPI, Prof Hermawan Sulistyo. Sebab selama lima tahun terakhir, tak ada catatan menggembirakan yang ditorehkan Kemenhub.

“Saya enggak kecewa, tapi adrenalin saya meningkat. Enggak apa-apa dia diangkat jadi menteri. tapi saya akan nyerang kalau dia enggak bener,” ungkap Prof Hermawan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (22/10).

Selama ini, ia menilai torehan yang kerap diklaim Kemenhub bukanlah murni kinerja Budi Karya, melainkan atas kerja Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. Dua kementerian ini memang kerap berkesinambungan dalam mengerjakan proyek pembangunan.

Dengan torehan minor tersebut, ia pun menduga penunjukan Budi Karya bukan kemauan Presiden Joko Widodo, melainkan ada desakan dari pihak tertentu.

“Karena Jokowi udah tau yang dia (Budi Karya) bilang ngeklaim punya orang. Track record yang buruk itu sudah sampai ke Presiden, ada indikasi kuat dia ngebom, saya enggak bisa ngomong sampai ada bukti," tegasnya.

"Enggak mungkin Jokowi angkat dia, ini karena ada tekanan," tutupnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya