Berita

Jokowi punya beban ganda di periode kedua/Net

Politik

Jokowi Menanggung Beban Ganda Di Periode Kedua, Fahira: Dia Ingin Dikenang Sebagai Apa?

SELASA, 22 OKTOBER 2019 | 17:19 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Presiden Joko Widodo dipastikan akan menghadapi lebih banyak tekanan saat menjalani periode keduanya sebagai orang nomor satu di negeri ini. Beban ganda ini datang dari janji-janji saat kampanye pada 2014 maupun 2019.

Salah satu evaluasi penting dari kinerja periode pertama Presiden Jokowi adalah kurang fokus terhadap janji dan agenda pembangunan. Apa yang menjadi ‘jualan’ kampanye seperti revolusi mental, pertumbuhan ekonomi 7 persen, penuntasan kasus HAM masa lalu, memperkuat KPK dan pemberantasan korupsi, dan menjadikan Indonesia poros maritim dunia belum menunjukkan hasil signifikan hingga akhir jabatan pertamanya.

Karena itu, menurut anggota DPD RI Fahira Idris, dalam lima tahun ke depan Jokowi tidak hanya dituntut menuntaskan janji-janji yang dibuat pada saat Kampanye Pilpres 2019, tetapi juga mewujudkan janji dan agenda pembangunan yang belum terselesaikan di periode pertamanya. ‘Beban ganda’ ini hanya bisa diurai jika Jokowi fokus kepada agenda pembangunan yang sudah digariskannya.


“Revolusi mental tidak ada kabar, ekonomi meroket ternyata cuma angan. Belum lagi kalau kita bicara penuntasan kasus HAM, penguatan KPK dan pemberantasan korupsi yang kian tak tentu arah," tukas Fahira dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/10).

Dia menambahkan,"Fokus pembangunan juga senada. Mimpi menjadikan Indonesia poros maritim di dunia, malah yang banyak diresmikan jalan tol. Janji mewujudkan kedaulatan pangan, malah keran impor pangan dibuka begitu lebar. Periode kedua ini Pak Jokowi menanggung beban ganda.”

Janji penuntasan kasus HAM masa lalu yang tidak mengalami kemajuan berarti saat ini malah bertambah dengan desakan pengusutan tuntas atas kematian lima demonstran yang menolak revisi UU KPK. Sementara janji penguatan KPK dan pemberantasan korupsi lima tahun ke depan akan terus dibayangi ketidaktegasan Jokowi terhadap pasal-pasal yang dinilai melemahkan KPK dalam UU KPK terbaru yang sudah resmi berlaku.

Jokowi juga dinilai doyan menjalankan program pembangunan yang tidak ada dalam rencana pembangunan nasional. Bahkan program yang sebelumnya tidak ada justru dijadikan program prioritas. Salah satu contohnya adalah keinginan keras Jokowi untuk memindahkan ibukota ke Kalimantan Timur.

“Tidak ada di janji kampanye, tidak ada di RPJMN, tiba-tiba jadi program prioritas. Jalankan pemerintahan tidak bisa spontanitas seperti itu. Inikan soal mengelola negara dan ratusan juta rakyat," tukas Fahira.

"Jika periode kedua masih kurang fokus, lima tahun ke depan, Indonesia tidak akan mengalami lompatan kemajuan. Sekarang tergantung Pak Jokowi, selama memimpin negeri ini mau dikenang sebagai apa,” tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya