Berita

Hendri Satrio/Net

Politik

Tak Singgung Soal Hukum, HAM, Dan Korupsi Saat Pidato, Hensat: Paradigma Jokowi Betul

SENIN, 21 OKTOBER 2019 | 12:59 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Persoalan hukum dan HAM maupun kasus korupsi tidak disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat pidato perdana usai dilantik, Minggu (20/10). Hal tersebut tidak disampaikan karena Jokowi menilai pembangunan infrastruktur lebih terlihat dibanding hukum dan kasus korupsi.

Analis Politik dari KedaiKOPI, Hendri Satrio mengatakan, pidato awal Presiden Jokowi menunjukkan bahwa persoalan hukum, HAM, serta pemberantasan korupsi bukan prioritas pemerintahannya.

"Hukum yang tidak tebang pilih, serta penguatan HAM, tidak tersentuh. Bahkan pemberantasan korupsi juga nggak dibahas," ucap Hensat, sapaan akrabnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (21/10).


Padahal, kata Hensat, di ujung periode pertamanya, Jokowi sudah dikejutkan oleh gerakan massa yang mendesak pemberantasan korupsi dan RUU KUHP.

"Jadi tampaknya hukum dan HAM serta pemberantasan korupsi masih menjadi pekerjaan rumah yang besar," jelasnya.

Hensat pun menilai, Presiden Jokowi tidak memprioritaskan permasalahan tersebut lantaran tidak mempengaruhi terhadap elektabilitasnya. Hal itu bisa terlihat lantaran Jokowi kembali terpilih menjadi presiden.

"Walaupun saya mengerti sih, sudah dibuktikan dengan adanya kasus Novel kemudian beberapa menteri terkena KPK, bahkan ada partai politik yang dikatakan beliau pun terkena KPK, (Jokowi) tetap terpilih sebagai presiden," ungkapnya.

Karena itu, tambah Hensat, Presiden Jokowi menganggap bahwa permasalahan korupsi maupun hukum bukan hal yang gampang dilihat sebagai bagian dari kinerja pemerintah, dibanding pembangunan infrastruktur yang bisa dilihat oleh mata masyarakat.

"Jadi beliau paradigmanya betul, infrastruktur hal-hal yang bisa dilihat oleh masyarakat akan lebih diingat. Ketimbang pemberantasan korupsi, memang orang Indonesia ini pemaaf," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

12 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:39

Gereja Terdampak Bencana Harus Segera Diperbaiki Jelang Natal

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:16

Ida Fauziyah Ajak Relawan Bangkit Berdaya Amalkan Empat Pilar Kebangsaan

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:07

Menkop Ferry: Koperasi Membuat Potensi Ekonomi Kalteng Lebih Adil dan Inklusif

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:24

Salurkan 5 Ribu Sembako, Ketua MPR: Intinya Fokus Membantu Masyarakat

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:07

Uang Rp5,25 Miliar Dipakai Bupati Lamteng Ardito untuk Lunasi Utang Kampanye Baru Temuan Awal

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:34

Thailand Berlakukan Jam Malam Imbas Konflik Perbatasan Kamboja

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:10

Teknokrat dalam Jerat Patronase

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:09

BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 di Asian Le Mans Series

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:12

Prabowo Berharap Listrik di Lokasi Bencana Sumatera Pulih dalam Seminggu

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:10

Selengkapnya