Berita

Bentrokan yang terjadi di Chile/Reuters

Dunia

Keadaan Darurat Diperluas, Presiden Chile: Kita Sedang Berperang

SENIN, 21 OKTOBER 2019 | 11:01 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemerintah Chile bersiap untuk memperluas status keadaan darurat di kota-kota di utara dan selatan negara tersebut. Langkah itu diumumkan oleh Presiden Chile Sebastian Pinera pada Minggu malam (20/10), setelah setidaknya tujuh orang meninggal dunia di tengah bentrokan serta serangan pembakaran yang terjadi selama akhir pekan kemarin.

"Kami berperang melawan musuh yang kuat, yang bersedia menggunakan kekerasan tanpa batas," kata Pinera dalam pernyataan televisi larut malam di markas tentara di Santiago.

"Hari ini bukan waktunya untuk ambiguitas. Saya meminta semua rekan saya untuk bersatu dalam pertempuran melawan kekerasan dan kenakalan ini," sambungnya, seperti dimuat Reuters.

Dia juga mengkonfirmasi bahwa keadaan darurat yang dia nyatakan untuk Santiago diperluas ke utara dan selatan ibukota. Hal itu akan memungkinkan militer berpatroli ke jalan-jalan.

Bentrokan di Santiago dan sejumlah kota lainnya Chile terjadi setelah aksi protes yang dipimpin oleh mahasiswa terjadi dua minggu lalu. Protes dipicu oleh kenaikan tarif pada transportasi umum di negara tersebut.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Andres Chadwick mengatakan pada konferensi pers di Santiago sebelumnya pada Minggu malam (20/10) bahwa keputusan untuk memperpanjang tindakan darurat terjadi di tengah eskalasi kekerasan dan vandalisme.

Dia mengutip adanya 70 insiden kekerasan serius pada akhir pekan kemarin, termasuk penjarahan 40 supermarket dan bisnis lainnya.

Chadwick juga mengatakan bahwa tujuh orang telah meninggal dunia dalam insiden yang terkait dengan protes. Namun dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Dia mengatakan keadaan darurat yang diterapkan di Santiago akan diperluas hingga ke Antofagasta, Valparaiso, Valdivia, Chillan, Talca, Temuco dan Punta Arenas.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya