Berita

Serangan Turki ke Suriah/Net

Dunia

Sehari Gencatan Senjata, Turki Kembali Lancarkan Operasi Militer Ke Suriah

SABTU, 19 OKTOBER 2019 | 15:09 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Gencatan senjata antara Turki  dan Suriah tampaknya tidak ada artinya. Hanya berselang sehari setelah setuju melakukan gencatan senjta, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan peringatan akan melanjutkan operasi skala penuh terhadap pasukan Kurdi.

Kamis (17/10), Turki dan Pasukan Demokratik Kurdi Suriah (SDF) sepakat untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata yang difasilitasi oleh Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence. Namun kemudian pada Jumat (18/10), Turki diketahui telah menyerang pasukan Kurdi lagi.

"Terlepas dari kesepakatan untuk menghentikan pertempuran, serangan udara dan artileri terus menargetkan posisi para pejuang, pemukiman sipil, dan rumah sakit di kota perbatasan Ras al-Ain," ujar Jurubicara SDF seperti yang dilandir dari Channel News Asia.

Dalam kesepakatan itu, Turki memberikan jeda lima hari untuk para pejuang Kurdi meninggalkan "zona aman". Namun Ergogan mengatakan para pejuang Kurdi tidak kunjung pergi.

"Jika janji itu ditepati hingga Selasa malam (22/10), masalah zona aman akan diselesaikan. Jika  gagal, operasinya akan dimulai di menit 120 jam setelah kesepakatan  berakhir," ujar Erdogan kepada wartawan pada saat itu.

Sebuah kelompok pemantau perang, Observatorium Suriah untuk hak asasi manusia (HAM) mengatakan, 14 warga sipil terbunuh oleh serangan udara Turki dan tembakan mortir SDF di dan sekitar desa Bab al-Kheir.

Menanggapi pertempuran yang tidak berhenti meski ada gencatan senjata, Presiden AS Donald Trump mengatakan kedua pihak sebenarnya masih "ada niat baik dan peluang yang sangat bagus untuk sukses".

Sementara itu, seorang pejabat senior Pentagon mengatakan pasukan AS akan melakukan pengintaian udara di zona aman dengan tujuan untuk mengawasi penjara yang menahan pejuang Negara Islam (ISIS).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya