Berita

Dedi Prasetyo (tengah) saat jumpa pers di Mabes Polri/RMOL

Presisi

Total 40 Terduga Teroris Diciduk Densus 88, Tidak Terkait Pelantikan Jokowi-Maruf

JUMAT, 18 OKTOBER 2019 | 07:31 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Aparat kepolisian dari Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) Polri berhasil menangkap 40 orang terduga teroris usai insiden penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang, Banten.

Dari informasi yang diolah polisi, puluhan terduga teroris ini merencanakan penyerangan ke markas polisi dan tempat ibadah.

Begitu disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat jumpa pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (17/10).

"Sampai dengan hari ini sudah ada 40 orang terduga tindak pidana terorisme. Sesuai dengan UU 5 Tahun 2018 (tentang Perubahan atas UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi UU)," ungkap Dedi.

Dedi mengatakan, awalnya 36 terduga teroris ditangkap dari berbagai wilayah di Indonesia. Densus 88 lalu kembali bergerak, hasilnya pada 17 Oktober 2019, tim berhasil menciduk lagi 4 orang, jadi total 40 terduga teroris yang ditangkap.

Keempat terduga teroris tambahan, lanjut Dedi yakni OA, W, A dan A alias Aulia. Untuk tersangka OA ditangkap di Bandung yang merupakan bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Cirebon.

"Kemudian ada W dan A. Keduanya merupakan JAD Cirebon," ujar Dedi.

Tersangka lainnya atas nama A alias Aulia alias Gondrong. Ia ditangkap di Tambun dan masuk jaringan JAD Bekasi. Perannya yaitu terlibat kelompok Abu Zee dengan menyiapkan serangan pengemboman dengan sasaran markas polisi dan anggota.

"Barang bukti yang diamankan yaitu ada bahan peledak. Kemudian switching bom, alat komunikasi, baut, paku, buku dan kartu identitas," tutur Dedi.

Walau rentetan penangkapan terduga teroris berdekatan dengan agenda pelantikan presiden dan wakil presiden, Dedi menegaskan operasi yang dilakukan Densus tidak terkait dengan pelantikan pada 20 Oktober mendatang.

"Upaya yang dilakukan Densus tidak ada kaitan dengan proses pelantikan presiden dan wapres. Ini murni sesuai fakta hukum," demikian Dedi.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya