Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Jokowi Harus Pilih Menteri Bidang Ekonomi Yang Bebas Dari Kepentingan Partai

JUMAT, 18 OKTOBER 2019 | 05:45 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Wajah kabinet Jokowi di bidang ekonomi mendapatkan sorotan publik. Sebabnya, ada banyak target ekonomi yang sejak awal didengungkan tak kunjung terealisasi.

Belum lagi soal penambahaan jumlah utang yang begitu dahsyat di era Sri Mulyani, kebijkan impor menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito yang meruoakan kader Partai Nasdem, dan berbagai kebijakan ekonomi kontroversial lainnya.
Pengamat politik Universitas Paramadina, Khoirul Umam menjelaskan, Jokowi harus memilih anggota kabinet di sektor ekonomi yang mampu menghadapi ancaman turbulensi ekonomi global. Tujuannya, untuk memastikan bahwa kondisi pembangunan ekonomi Indonesia berjalan dengan baik.


"Kabinet sektor ekonomi harus menjadi pihak yang otonom, berintegritas dan visioner dalam menghadapi ancaman turbulensi ekonomi global, yang diprediksi banyak lembaga think tank internasional akan berdampak pada ekonomi Indonesia pada 2021-2022," kata Khoirul Umam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (18/10).

Lebih lanjut Umam menegaskan bahwa diperiode kedua nanti, Jokowi harus terbebas dari kepentingan politik partai  dalam menentukan menteri di bidang ekonomi.

Kata Umam, hal itu penting untuk menghindari tindakan menteri yang hanya bekerja sebagai mesin partai dan mengeruk keuntungan sepihak.
"Jokowi harus memastikan menterinya di bidang ekonomi bebas dari moral hazard & berorientasi pada penguatan ekonomi nasional (mikro & makro; konvensional & digital), bukan sebagai mesin partai uuntuk mengeruk keuntungan sepihak demi pendulangan elektoral di pemilu mendatang," tandas Managing Director Paramadina Public Policy Institute.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya