Presiden Moon Jae-in dan Presiden Joko Widodo/Net
Indonesia dan Korea Selatan semakin mengencangkan ikatan kerja sama ekonomi, terutama dalam bidang perdagangan.
Menteri Perdagangan Indonesia Enggartiasto Lukita dan Menteri Perdagangan Korea Selatan Yoo Myung-Hee menandatangani dokumen kesepakatan akhir menuju kemitraan ekonomi kedua negara di Jakarta, Rabu (16/10).
Dilaporkan The Straits Times, kedua pihak akan menggodok terlebih dahulu dokumen-dokumen hukum sebelum menandatangani secara resmi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (IKCEPA).
Menurut Enggar, Indonesia berniat untuk menutup kesepakatan pada November mendatang ketika Korea Selatan menjadi tuan rumah pertemuan puncak Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Mendukung kerja sama ini, Yoo mengatakan kemitraan Indonesia dan Korea Selatan dapat meningkatkan perdagangan dua arah menjadi lebih dari 30 miliar dolar AS pada 2022 dengan penghapusan lebih banyak hambatan tarif.
Menurut data pemerintah, nilai ekspor barang Indonesia ke Korea Selatan mencapai 9,5 miliar dolar AS. Sebaliknya, nilai impornya pun mencapai 9,1 miliar dolar AS. Dengan adanya kesepakatan ini, nilai perdagangan kedua negara diharapkan meningkat sebesar 50 persen pada 2022.
Adapun produk ekspor Indonesia ke Korea Selatan seperti batubara, tembaga, kayu lapis dan timah. Sementara ekspor Korea Selatan ke Indonesia meliputi karet sintetis, produk baja datar, sirkuit elektronik, dan benang.
Selain menghilangkan hambatan tarif, kerja sama ekonomi kedua negara juga diharapkan merambah ke investasi. Indonesia sendiri meminta Korea Selatan untuk berinvestasi di sektor otomotif dan produksi ponsel pintar.