Berita

Prabowo saat selfie bersama Jokowi di Istana Negara/Net

Politik

Pengamat: Gerindra Merapat Ke Jokowi Karena Tidak Kuat 10 Tahun Oposisi

RABU, 16 OKTOBER 2019 | 04:05 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Sinyal Prabowo Subianto dan gerbong Partai Gerindra merapat ke koalisi Joko Widodo semakin kuat. Indikasinya partai koalisi Jokowi yang awalnya tampak menolak saat ini menyatakan secara terbuka menerima bergabungnya Gerindra.

Pendiri dan CEO Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menyebut, merapatnya Gerindra ke koalisi Jokowi diprediksi karena partai besutan Prabowo itu tidak kuat menahan puasa kekuasaan selama 10 tahun.

"Kita bisa memahami nuasa kebatinan Prabowo. Barangkali tidak kuat menjadi partai oposisi selama 10 tahun, berat bagi Prabowo puasa," demikian kata Pangi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (15/10).

Lebih lanjut Pangi menganalisis, keputusan Prabowo merapat ke Jokowi juga disebabkan alasan logistik untuk pertarungan pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Kata Pangi, tanpa cantolan kekuasan kuat, Gerindra akan sangat sulit bertarung.

"Apalagi pertarungan pilpres 2024 butuh logistik, tanpa cantolan yang kuat sangat berat Gerindra bisa bertarung pada pilpres 2019," tandas Pangi.

Dia melihat manuver politik Prabowo sangat agresif. Kata Pangi hal itu adalah cara pemimpin Gerindra itu membangun silaturahim politik.

"Ini adalah cara dan upaya dalam membangun silaturahim politik, agar partai koalisi pengusung tidak meradang," pungkasnya.

Belakangan ini, usai bertemu Jokowi Jumat (11/10), Prabowo gencar melakukan safari politik ke petinggi partai koalisi Jokowi.   Secara berurutan dalam beberapa hari ini Prabowo menemui ketum Nasdem Surya Paloh, Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan juga malam ini Ketua Umum Partai Golkar.

Lawatan mantan kompetitor Jokowi itu disebut-sebut sebagai upaya kulo nuwun Prabowo karena akan bergabung ke dalam koalisi pemerintahan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya