Berita

Prabowo Subianto dan Joko Widodo/Net

Dunia

Soroti Pertemuan Jokowi, Prabowo, Dan SBY, Media Australia: Indonesia Sedang Defisit Demokrasi

SENIN, 14 OKTOBER 2019 | 17:15 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Dinamika politik dalam negeri juga menjadi sorotan dunia internasional. Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi perbincangan hangat media asing.

Seperti Sydney Morning Herald yang pada Senin (14/10) mempublikasikan sebuah artikel opini dari seorang koresponden Asia Pasifik, James Massola dengan judul “Jokowi pursues majority rule, not democracy, in Indonesia”.

Dalam atikel tersebut, Massola mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini tengah mengalami defisit demokrasi. Hal tersebut dikarenakan isyarat bersatu yang semakin kuat ditunjukan oleh Jokowi, Prabowo, dan SBY yang baru-baru ini bertemu di kesempatan yang berbeda.

Jokowi bertemu dengan SBY pada Kamis lalu (10/10), sedangkan dengan Prabowo pada Jumat (11/10). Baik SBY maupun Prabowo dikabarkan berusaha untuk mendapatkan kursi di kabinet terbaru Jokowi.

Massola kemudian membandingkan politik domestik Indonesia dengan Australia. Menurutnya, Perdana Menteri Scott Morrison tidak akan melakukan penggabungan dengan para oposisinya, Richard Di Natale dan Bill Shorten karena akan mengorbankan checks and balances dalam pemerintahan.

Sementara itu, Morrison yang dijadwalkan akan terbang ke Jakarta untuk menghadiri pelantikan Jokowi pada Minggu (20/10) yang akan datang diharapkan mempertimbangkan kembali perihal kondisi kesehatan demokrasi Indonesia yang Massola anggap sudah "genting".

Di akhir artikel tersebut, Massola kemudian mempertanyakan demokrasi yang dipegang oleh Jokowi.

"Apakah Joko(wi) ingin Indonesia menjadi negara barat atau demokrasi gaya barat dengan memenangkan 50,1 persen suara sudah mencukupi? Atau apakah dia (Jokowi) ingin terus mengejar jalur mayoritarianisme tanpa oposisi yang efektif di parlemen untuk memberikan checks and balances?” tanya Massola.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya