Berita

Kokom Kumalawati, koordinator aksi Gerakan Emak-Emak Indonesia Bersuara/Net

Politik

Geruduk Polda, Emak-Emak Tuntut Pembebasan Para Pelajar STM

MINGGU, 13 OKTOBER 2019 | 14:41 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Puluhan ibu-ibu menggelar aksi di Gedung Mapolda Metro Jaya pada Minggu (13/10). Mereka datang untuk mengecam aksi represif aparat saat aksi demonstrasi di gedung DPR beberapa waktu lalu.

Ibu-ibu yang menamakan diri sebagai Gerakan Emak-Emak Indonesia Bersuara tersebut juga mendesak agar Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian segera membebaskan anak-anak mereka yang masih ditahan.

"Kami menuntut pembebasan anak-anak kami, mahasiswa dan pelajar yang masih ditahan oleh pihak kepolisian," tegas koordinator aksi, Kokom Kumalawati usai berorasi.

Para emak-emak, kata wanita 40 tahun itu juga menuntut Polda Metro Jaya untuk membuka akses secara terbuka dan transparan data-data tentang mahasiswa dan pelajar STM yang masih ditahan.

"Berikan kemudahan akses bagi orang tua dan keluarga serta tim hukum atau pendamping untuk mengetahui keadaan anak-anaknya dan berikan jaminan bagi mahasiswa serta pelajar untuk mendapatkan pendampingan hukum," ucap Kokom.

Emak-emak turut meminta kepada presiden dan kapolri untuk menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap aksi mahasiswa, pelajar, dan seluruh rakyat yang menyuarakan hak-hak demokrasinya.

Terakhir mereka mendesak Mendiknas, Menristek, KPAI, dinas pendidikan untuk menghentikan segala pelarangan mahasiswa dan pelajar untuk menyuarakan pendapatnya dan pengancaman drop out (DO).

"Terakhir hentikan kriminalisasi terhadap pejuang demokrasi, usir polisi dan tentara dari jabatan sipil," tegas Kokom.

Meski kelompok ini menamai diri sebagai Gerakan Emak-emak Indonesia Bersuara, namun Kokom menyatakan kalau mereka tidak ada hubungannya dengan Pilpres 2019, di mana ada salah satu pasangan yang mendapat dukungan dari emak-emak.

Aksi dibuka dengan pembacaan puisi yang diiringi dengan menyanyikan lagu gugur bunga disusul dengan aksi teaterikal tabur bunga di atas baju seragam putih abu-abu pelajar SMA.

Walapun jumlah peserta aksi ini tidak lebih dari 20 orang, namun mereka tetap semangat menyuarakan orasi.

"Hentikan kekerasan, bebaskan anak kami," begitulah kira-kira bunyi yel-yel yang disuarakan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya