Berita

Serangan Turki ke wilayah Suriah dapat perhatian DK PBB/Net

Dunia

Turki Serang Suriah, Dewan Keamanan PBB Pertimbangkan Usulan AS

JUMAT, 11 OKTOBER 2019 | 13:36 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) tengah mempertimbangkan mengadopsi rancangan naskah yang dibuat Amerika Serikat, Kamis (10/10). Naskah tersebut berisi seruan agar Turki berhenti melakukan serangan terhadap pasukan Kurdi, YPG, dan kembali ke diplomasi.

Gulf Today melaporkan, pertimbangan ini muncul setelah DK PBB melakukan pertemuan darurat dengan lima anggota Dewan Eropa. Yaitu Prancis, Jerman, Inggris, Belgia, dan Polandia.

Dalam pertemuan tersebut, Dewan Eropa menyatakan tidak yakin dapat membuat keseluruhan anggota DK PBB setuju meminta Turki menghentikan operasi militer di Suriah. Menurut para diplomat, Rusia lah yang menjadi penghalang terbesar persatuan seluruh DK PBB.

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia mengatakan produk Dewan Keamanan harus mempertimbangkan aspek-aspek lain dari krisis Suriah, bukan hanya operasi Turki.

Lebih lanjut, Nebenzia mengatakan, "Itu harus berbicara tentang kehadiran militer ilegal di negara itu." Hal ini diucapkannya merujuk kepada pasukan militer Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris.

Diketahui, dalam naskah yang diusulkan oleh AS, DK PBB meminta Turki untuk mengandalkan saluran diplomatik dibanding militer untuk mencapai tujuannya. Naskah tersebut juga menyerukan adanya perlindungan warga sipil dan menegaskan bahwa pengembalian pengungsi harus atas dasar sukarela.

Adapun periode komentar dibuka hingga Jumat (11/10), setelah diplomat Rusia meminta waktu untuk berkonsultasi dengan pemerintah pusat di Moskow. Menurut para diplomat, periode ini akan menentukan apakah naskah akan dijatuhkan atau diadopsi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya