Berita

Arteria saat berlaku kasar ke Prof Emil Salim/Repro

Politik

Anomali, Kini Emil Salim Dihajar Kader PDIP Yang Ngotot Lemahkan KPK

KAMIS, 10 OKTOBER 2019 | 10:52 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Anomali gejala politik terjadi belakangan ini. Mulai pelarangan Ustaz Abdul Somad (UAS) berceramah di lingkungan kampus Universitas Gajah Mada (UGM) dan juga insiden perilaku kasar anggota DPR PDIP, Arteria terhadap Prof Emil Salim dalam acara Mata Najwa bertajuk “Ragu-Ragu Perppu” yang disiarkan Trans7, Rabu (9/10) malam.

Politisi Demokrat Andi Arif turut mengomentari kedua insiden yang menjadi perhatian publik itu. Orang dekat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menuliskan satire kondisi perpolitikan di Indonesia.

Andi menyebutkan, dahulu mahasiswa di UGM selalu menolak ketika ada menteri yang datang ke kampusnya, sedangkan saat ini Andi menduga rektorat berani melarang ceramah UAS hanya karena berharap jabatan menteri.

Selain itu Andi juga melontarkan sindiran pedasnya kalau dulu Prof Emil Salim bersikap kritis terhadap isu korupsi rezim Soeharto, saat ini justru Emil Salim mendapat perlakuan kasar seorang anggota PDIP yang terindikasi melemahkan lembaga antirasuah.  

"Dulu, para menteri dihadang mahasiswa kalau berkunjung ke UGM, sekarang rektor melarang ceramah kritis karena mau jadi menteri. Dulu, Pak Emil Salim kritis pada Soeharto soal korupsi, sekarang Pak Emil dihajar anggota DPR PDIP yang ngotot melemahkan lembaga antikorupsi," demikian komentar Andi Arif dalam unggahan di akun media sosialnya, Kamis (10/10).

Andi juga menceritakan bahwa dahulu UGM selalu hadir dan menjadi rumah besar untuk semua pihak yang memiliki gagasan walau aparat ketika itu selalu berusaha mencuri dengar dan mengawasi semua gerak-gerik kegiatan kampus.

"Bahkan dulu, belajar dan ceramah tentang Marxisme, Islam kiri dan yang sampai pailng kanan dilindungi pihak kampus. Meski aparat terus mengintip," ungkapnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya