Berita

Pemerintah Ekuador berlakukan jam malam di ibukota baru/Net

Dunia

Pindahkan Pemerintahan Ke Kota Pesisir, Presiden Ekuador Aktifkan Jam Malam

RABU, 09 OKTOBER 2019 | 12:16 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Selasa (8/10), Presiden Ekuador Lenin Moreno mengeluarkan dekrit pemberlakuan jam malam di sekitar gedung-gedung pemerintahan. Langkah ini dilakukan setelah Moreno mengumumkan akan memindahkan pemerintahan ke kota pesisir, Guayaquil.

Dimuat Reuters, jam malam akan berlaku dari pukul 8 malam hingga 5 pagi selama Keadaan Darurat Nasional masih diberlakukan. Keputusan ini diambil setelah ribuan demonstran membanjiri ibukota Quito dan menerobos masuk Majelis Nasional, Selasa sore (8/10).

Sementara itu, di beberapa titik lain di ibukota, pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan aparat keamanan. Mengenakan topeng dan memegang tongkat, para pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah keamanan. Tindakan ini direspons pasukan keamanan dengan menembakkan gas air mata. Menurut pihak berwenang, bentrokan tersebut membuat 19 warga sipil dan 43 polisi terluka.

Sejak unjuk rasa pada Kamis (3/10), sekitar 680 orang ditangkap. Termasuk seorang legislator yang dahulu mendukung Moreno, Rafael Correa. Moreno menuduh Correa telah bekerja sama dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk mengkudeta dirinya.

Hal ini didukung oleh pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido, yang juga menuduh Maduro membiayai protes di Ekuador.  

Di sisi lain, pemerintah Ekuador mengaku tengah mencari mediasi dari PBB atau Gereja Katolik Roma. Demi terciptanya perdamaian di negara mereka.

"Kami mendorong dialog sebagai cara yang diperlukan untuk menemukan tujuan bersama, yang mengutamakan kepentingan nasional dan perdamaian sosial," kata Moreno.

Diketahui, protes yang sudah berlangsung sepekan ini dipicu oleh pemotongan subsidi BBM sebagai bagian dari paket reformasi ekonomi. Setelah pemerintahan Moreno berutang kepada Dana Moneter Internasional (IMF) senilai 4,2 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 59,5 triliun (kurs: Rp 14.175/dolar AS).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya