Berita

Tentara AS keluar dari Syuriah/Net

Dunia

Pengamat: Jika Turki Invasi Suriah, Potensi Kembalinya ISIS Semakin Besar

SELASA, 08 OKTOBER 2019 | 18:37 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Invasi Turki ke Suriah bagian timur tampaknya akan menimbulkan celah bagi organisasi militan ISIS untuk lahir kembali ke negara tersebut. Demikian yang diungkapkan oleh para pengamat ilmu hubungan internasional di dunia.

Dimuat Channel News Asia, Selasa (8/10), menurut Pasukan Demokrat Suriah (SDF), operasi pasukan Kurdi sebelumnya telah berhasil mengalahkan ISIS. Jika Turki menginvasi Suriah untuk menggempur pasukan Kurdi maka bukan tidak mungkin ISIS akan kembali.

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh para pengamat di dunia seperti pengamat dari lembaga think tank International Crisis Group, Sam Heller dan Direktur Middle East Institute, Charles Lister.

"Tetapi kenyataannya adalah bahwa ISIS masih merupakan ancaman, yang tampaknya akan menyebar jika SDF dipaksa untuk mengalihkan perhatian dan sumber daya untuk pertempuran defensif melawan Turki," ujar Heller.

Sementara itu, Lister juga merujuk pada ditariknya pasukan AS dari Suriah karena angkat tangan terhadap invasi Turki ke sana. Menurutnya, Presiden AS Donald Trump telah "memberikan ISIS hadiah kelahiran kembali".

Militer AS sendiri bahkan telah memperingatkan bahwa, di bawah tekanan internasional yang berkelanjutan, ISIS akan segera memiliki kemampuan untuk berkumpul kembali yang dibenarkan oleh Kurdi.

"Pertempuran melawan IS belum berakhir. Ada ratusan sel tidur di daerah yang baru dibebaskan ," ujar pejabat tinggi urusan luar negeri Kurdi, Abdulkarim Omar, Senin (7/10).

Meski demikian, Turki yang mengancam akan ofensif terhadap milisi Kurdi mengaku akan menjamin ISIS tidak akan kembali ke wilayah itu. Namun, menurut pakar Suriah, Samuel Ramani, dalam serangannya, Turki tidak akan sengaja menargetkan kamp dan penjara Kurdi yang akan membebaskan pasukan ISIS yang telah ditangkap.

Lembaga Studi Perang bahkan pada pekan lalu menyatakan ISIS telah menyuap penjaga penjara dan mengumpulkan dana untuk menyelundupkan perempuan keluar dari kamp, termasuk kamp Al-Hol yang banyak diisi oleh pengantin ISIS.

"ISIS kemungkinan sedang mempersiapkan operasi yang lebih terkoordinasi dan canggih untuk membebaskan anggotanya yang ditahan," kata lembaga tersebut dalam sebuah laporan mengutip insiden di mana tahanan dan pengantin IS berhasil membebaskan diri.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya