Berita

Foto:Net

Muhammad Najib

Mengenang Faisal: Pemimpin Besar Di Dunia Arab

SABTU, 05 OKTOBER 2019 | 18:08 WIB | OLEH: DR. MUHAMMAD NAJIB

BANGSA Arab berkali-kali perang melawan Israel, dan yang cukup besar di antaranya adalah perang pada tahun: 1948, 1967, dan 1973.

Sebagian besar perang Arab-Israel dimenangkan oleh Israel, yang menyebabkan hilangnya sejumlah teritorinya Suriah, Lebanon, Mesir, dan Palestina. Hanya milik Mesir yang berhasil dikembalikan.

Dari sekian banyak perang antara Arab dengan Israel, hanya pada perang tahun 1973 yang bisa dikatakan bangsa Arab menikmati keunggulan di medan perang.

Keunggulan yang dinikmatinya terhenti, dikarenakan negara-negara Barat khususnya Amerika memberikan bantuan besar-besaran, terutama dalam bentuk peralatan militer baru, untuk mencegah kemenangan total Arab atas Israel, yang dapat mengancam eksistensi negara Zionis tersebut.

Menghadapi situasi seperti ini, Faisal mengambil inisiatif menggunakan minyak sebagai senjata, untuk menekan negara-negara pendukung Israel.

Akibatnya industri di negara-negara Barat lumpuh, bahkan jalan-jalan di Eropa dan Amerika menjadi sepi, karena pom bensin tutup kehabisan stok.

Setelah negara-negara Barat berjanji akan bersikap adil terhadap masalah Palestina, dan setelah dirayu oleh sejumlah pemimpin Arab dalam pertemuan di Aljazair, barulah Faisal luluh dan menyetujui untuk menghentikan embargo minyaknya.

Jika Muhammad Al Saud sebagai pendiri cikal-bakal kerajaan Saudi Arabia yang wilayahnya hanya di seputar Najd, kemudian ayah Faisal Raja Abdul Aziz menyatukannya dengan Hijaz yang melingkupinya dua kota suci Makkah dan Madinah, sehingga wilayahnya meliputi wilayah kerajaan Saudi sampai sekarang, maka Faisal memiliki peran besar menyatukan negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab, dan menyatukan dunia Islam yang tergabung dalam Organisationof Islamic Cooperation (OIC).

Dalam bidang ekonomi ia mendirikan Bank Pembangunan Islam, tidak terhitung berbagai yayasan sosial yang didirikannya untuk membantu umat Islam di seluruh dunia, baik dalam membangun rumah ibadah, lembaga pendidikan, rumah sakit, serta menolong fakir miskin.

Di dalam negeri, Faisal mengenalkan pendidikan modern, sain dan teknologi, penggunaan telepon, listrik, radio, TV, membangun infrastruktur jalan dan air.

Dalam pengembangan sumber daya manusia, ia bukan saja mendorong laki-laki agar akrab dengan sains modern, akan tetapi juga memberikan kebebasan pada kaum hawa.

Sayang generasi sesudahnya yang menikmati kekayaan hasil minyak warisannya, menggunakan kekayaan negara bukan saja tidak tepat sasaran, akan tetapi kekayaan negara lebih banyak digunakan untuk berfoya-foya, dan di simpatisan sebagai properti pribadi.

Belakangan muncul tren baru yang sangat menguras kas negara, dengan keterlibatan Riad terhadap berbagai gejolak politik di sejumlah negara Arab dan negara muslim, yang tidak jarang berujung pada operasi militer.

Situasi ini bukan saja melemahkan persatuan diantara negara-negara Arab dan dunia Islam, akan tetapi semakin memperkuat posisi Israel baik secara politik maupun militer.

Sebaiknya kebijakan Saudi Arabia seperti ini, memperlemah posisi Palestina. Apalagi berbagai operasi militer, intelijen, dan politik yang diambil Riad diikuti  dengan meningkatnya poros segi tiga Riad-Tel Aviv-Washington, yang tentu saja menimbulkan kecemasan banyak negara Arab dan muslim.

Kini, dunia Arab dan dunia Islam tercerai-berai. Dalam situasi seperti ini, sangat wajar jika masyarakat baik yang berada di dunia Arab atau dunia Islam merindukan kembali munculnya tokoh seperti Raja Faisal.

Penulis adalah Pengamat Politik Islam dan Demokrasi

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya