Berita

Emak-emak Indonesia di Turki/Net

Politik

Emak-emak Indonesia Di Turki Prihatinan Atas Tragedi Wamena Dan Tewasnya Mahasiswa

SABTU, 05 OKTOBER 2019 | 06:17 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Berbagai permasalahan yang terjadi di tanah air turut mengundang reaksi dari komunitas diaspora Indonesia yang berada di luar negeri. Salah satunya disampaikan oleh Persatuan Emak-emak Peduli dan Cinta Indonesia (Perempuan Indonesia) melalui pernyataan sikapnya di Ankara, Turki, Jumat (4/10).

Jurubicara Perempuan Indonesia, Irma Cumak menjelaskan bahwa pernyataan sikap ini menunjukkan keprihatinan dan kepedulian WNI di Turki terutama emak-emak terhadap berbagai permasalahan di tanah air.

"Saya mewakili teman-teman Perempuan Indonesia menyatakan perasaan duka yang mendalam atas segala musibah yang terjadi belakangan ini di tanah air. Rasa simpati kami sampaikan kepada seluruh korban mahasiswa dan pelajar yang tewas dan terluka dalam unjuk rasa 24-25 September yang lalu," ungkapnya.

Irma juga mempertanyakan tindakan keras dari aparat keamanan yang menyebabkan jatuhnya banyak korban. "Ada korban yang tewas tertembak di bagian dadanya, ada pula korban tewas dengan luka benturan benda tumpul di sekujur tubuhnya. Apakah negara kita sedang baik-baik saja?" ucapnya.

"Sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan negara kita? Sehingga aparat keamanan bisa mengambil tindakan yang sedemikian keras terhadap para mahasiswa dan pelajar," tegas Irma menambahkan.

Sementara itu pegiat Perempuan Indonesia, Betty Uluzman, mempertanyakan di mana kehadiran pemerintah dalam tragedi Wamena 23 September.

"Saya sedih sekali mendengar berita tentang tragedi Wamena. Terjadi kekejaman massal yang merenggut nyawa puluhan orang, termasuk perempuan dan anak-anak. Bagaimana pemerintah bisa sampai kecolongan dan membiarkan tragedi tersebut dapat terjadi?" ungkapnya.

Betty kemudian mengungkapkan kesedihannya sebagai seorang Ibu dalam melihat tragedi itu. "Sebagai seorang Ibu saya bertanya, mengapa mereka (massa) tega membunuh perempuan dan anak-anak, bahkan sampai ada yang tewas dibakar. Apakah mereka tidak punya hati nurani sebagai manusia? Pedih sekali hati ini mendengar kabar tersebut," tambahnya.

"Pemerintah tidak boleh absen dalam menjaga nyawa warganegara, bahkan nyawa satu orang pun. Keamanan warganegara di wilayah konflik seperti Papua seharusnya menjadi perhatian utama pemerintah," pinta Betty seraya mengingatkan pemerintah.

Melanjutkan pernyataan rekan-rekannya, anggota muda Perempuan Indonesia, Yollanda Vusvitasari, melayangkan tuntutan agar pemerintah dapat mengusut tuntas kasus pelanggaran HAM dalam kasus tewasnya pelajar dan mahasiswa serta tragedi Wamena.

"Perempuan Indonesia menuntut agar pemerintah Indonesia segera melakukan investigasi terhadap kasus pembunuhan pelajar dan mahasiswa dan kasus pembunuhan massal di Wamena. Segera tangkap dan adili para pelaku pelanggaran HAM tersebut!" tuntut Yollanda dengan semangat.

"Ini masalah nyawa yang sudah melayang dan darah yang sudah tumpah, pemerintah jangan pura-pura bisu dan tuli, seolah-seolah tidak terjadi masalah apa-apa. Negara harus hadir untuk menjaga keamanan rakyatnya, tunjukkan bahwa pemerintahan ini masih punya hati nurani," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya