Berita

Beras/Net

Politik

Buwas Perlu Laporkan Pemfitnah Beras Bulog Ke Polisi

JUMAT, 04 OKTOBER 2019 | 23:35 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pernyataan kontroversial dari seorang pejabat bisa menimbulkan polemik di publik. Terpenting lagi, pejabat publik tidak boleh mengumbar pernyataan yang belum tentu kebenarannya.

Atas alasan itu, mantan Direktur Utama Bulog, Sutarto Alimoeso meminta Dirut Perum Buloh, Budi Waseso untuk mempertanggungkan pernyataannya.

Hal tersebut terkait dengan pernyataan Buwas, sapaan Budi, yang mengaku sudah menyiapkan 700 ribu ton beras hingga akhir tahun untuk disalurkan melalui program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Buwas mengaku pesimis target itu bisa terpenuhi.

Pasalnya per September baru 30 ribu ton beras yang terealisasi. Sementara di satu sisi, Buwas menguraikan bahwa penyerapan tersebut terkendala lantaran ada yang memfitnah Bulog dengan modus pemalsuan dan memfitnah bahwa beras Bulog berkualitas buruk.

Sutarto meminta mantan Kabareskrim Polri itu untuk melaporkan para pemfitnah Bulog tersebut ke polisi agar kasus ini menjadi terang benderang.

"Kalau saya secara pribadi buktikan saja. Kalau ada yang bermain-main, ya diproses hukum saja. Sehingga tidak jadi polemik,“ ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat (4/10).

Lebih lanjut, Sutarto menilai masalah penyaluran beras tersebut seharusnya berhubungan dengan suplainya.

Sementara jika berbicara mengenai penyaluran program BPNT, Sutarto mengaku sudah pernah membicarakan hal tersebut sejak masih menjabat. Dia mengaku sudah pernah menyarankan agar BPNT itu disalurkan sejak Januari.

"Saran kita dulu begitu dan saran ini sudah kita sampaikan kepada bapak presiden secara langsung," katanya.

Menurut Sutarto, jika ini dibahas sejak Januari, pasti tidak akan terjadi persoalan dengan kualitas beras seperti yang dikeluhkan Buwas saat ini.

“Jadi, kalau sekarang mempersoalkan kualitas, itu karena memang sudah sekian bulan,” tutupnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya