Berita

Ilustrasi Facebook/Net

Dunia

Facebook Hapus Ratusan Akun Yang Sebarkan Info Sesat

JUMAT, 04 OKTOBER 2019 | 17:42 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Facebook menghapus ratusan halaman, grup, dan akun di seluruh negara, termasuk Indonesia. Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan karena konten yang diunggah di laman Facebook bisa menyesatkan penggunanya.

Totalnya, ada 443 akun, 200 halaman, 76 grup, serta 125 akun Instagram yang dihapus Facebook.

Dilansir dari Al Jazeera, Kamis (3/10), sebelum menghapus, Facebook telah melakukan pelacakan. Hasilnya akun-akun tersebut terkoordinir dari tiga operasi berbeda. Satu operasi di Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, dan Nigeria. Sedangkan dua lainnya di Indonesia dan Mesir.


Menurut Facebook, akun-akun ini terlibat dalam penyebaran konten dengan topik seperti aktivitas UEA di Yaman, kesepakatan nuklir Iran, hingga berbagai kritikan terhadap Qatar, Turki, Iran.

"Operasi-operasi itu menciptakan jaringan akun untuk menyesatkan orang lain tentang siapa mereka dan apa yang mereka lakukan," kata Kepala bagian Keamanan Siber Facebook, Nathaniel Gleicher.

Di Indonesia, akun-akun yang dihapus merupakan akun yang telah menyebarkan berita propaganda tentang protes di wilayah Papua Barat untuk kepentingan satu kelompok. Akun tersebut meraup pendapatan sekitar 300 ribu dolar AS atau setara dengan Rp 4,2 miliar (kurs: Rp 14.142/dolar AS). Ini didapatkan oleh pemegang akun dari iklan Facebook.

Glaicher menambahkan, pihak Facebook mendapatkan informasi mengenai identitas pemegang akun dari sebuah media Indonesia, InsightID. Namun, pihak InsightID belum memberi keterangan lebih lanjut.

Akhir-akhir ini, pendiri Facebook, Mark Zuckerberg memang mendapat kecaman karena perusahaannya berkontribusi atas berbagai informasi palsu dan propaganda yang mempengaruhi publik di dunia.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Oxford yang diterbitkan pada akhir September, "segelintir aktor negara yang canggih" menggunakan platform media sosial seperti Facebook dan Twitter untuk memengaruhi audiens global.

Contohnya saja China yang secara agresif menggunakan Facebook, Twitter, dan Youtube dalam kampanye disinformasi global terkait dengan protes di Hong Kong. Selain China, ada juga India, Iran, Pakistan, Rusia, Arab Saudi, dan Venezuela yang juga menggunakan Facebook untuk "operasi pengaruh asing".

Awal tahun ini, Facebook juga telah menghapus akun dari Irak, Ukraina, Cina, Rusia, Arab Saudi, Iran, Thailand, Honduras, dan Israel.

Selain itu, Facebook juga melakukan upaya untuk mencegah penyalahgunaan online dan penyebaran informasi yang salah, termasuk dalam kampanye pemilihan politik.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya