Berita

Direskrimum PMJ Kombes Suyudi Ario Seto/Net

Presisi

Polisi Masih Buru Pelaku Lain Pengeroyok Terhadap Buzzer Jokowi Ninoy Karundeng

JUMAT, 04 OKTOBER 2019 | 11:13 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya masih memburu puluhan pelaku lain pengeroyokan terhadap buzzer Jokowi bernama Ninoy Karundeng.

Direskrimum PMJ Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan, pihaknya masih memburu pelaku lain yang turut mengeroyok Ninoy pada Senin malam (30/9).

"Ya kami masih mengejar pelaku lainnya, banyak jumlahnya. Korban mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh para pelaku sekitar 20 hingga 30 orang," ucap Suyudi saat dikonfirmasi, Jumat (4/10).

Sebelumnya, pihak kepolisian berhasil meringkus dua pelaku penculikan terhadap Ninoy pada Rabu malam (2/10). Kedua pelaku yang diamankan yakni RF dan S yang merupakan anggota salah satu organisasi masyarakat.

Suyudi menambahkan, kedua pelaku dijerat pasal yang berbeda. Tersangka RF dijerat Pasal 48 Ayat 1 dan Ayat 2 junto Pasal 32 Ayat 1 dan Ayat 2 UU RI 11/2008 tentang ITE dan Pasal 55, 56 KUHP Junto Pasal 170 KUHP dan atau Pasal 335 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP.

Sedangkan tersangka S dijerat Pasal 55 Ayat 1 KUHP dan atau Pasal 48 Ayat 1 dan Ayat 2 junto Pasal 32 Ayat 1 dan Ayat 2 UU RI 11/2008 Tentang ITE dan Pasal 335 KUHP dan atau Pasal 333 KUHP.

Diketahui, aksi pengeroyokan dan penculikan terjadi pada Senin malam. Kala itu, Ninoy tengah berkendara menggunakan sepeda motor mengarah ke Pejompongan, Jakarta Pusat. Saat berkendara, Ninoy melihat massa aksi yang sedang mengangkut seseorang karena terkena gas air mata.

Melihat itu, Ninoy bergegas mengeluarkan handphonenya dan langsung memotret keadaan sekitar saat korban yang terkena gas air mata digotong.

Namun, ada peserta aksi yang melihat Ninoy sedang merekam. Sehingga mereka menghampiri Ninoy dan langsung merampas serta memeriksa isi ponsel Ninoy. Bahkan, massa menuding jika Ninoy kerap menyerang lawan politiknya di media sosial.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya