Berita

Fadel Muhammad/Net

Politik

PEMILIHAN KETUA MPR

Fadel Sudah Nego Ke Muzani Tapi Masih Alot

KAMIS, 03 OKTOBER 2019 | 16:21 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pimpinan MPR terpilih dari DPD RI, Fadel Muhammad mulai legowo atau terima nasib jika gagal memenuhi permintaan koleganya menjadi ketua MPR.

“Kita lihat. Kalau maju juga kalah, buat apa? Kita follow the winner saja,” ujar Fadel di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10).

Hingga saat ini, kandidat terkuat calon ketua MPR sejauh ini diisi oleh Bambang Soesatyo dari Fraksi Golkar dan Ahmad Muzani dari Fraksi Gerindra.


Fadel menyebut saat ini lobi-lobi terus dilakukan antara fraksi pendukung Bamsoet yang dimotori partai pendukung pemerintah dan Ahmad Muzani bersama barisan oposisi.

Menurutnya, suara dari DPD untuk mengalihkan dukungan ke salah satu di antara mereka sangat mungkin dilakukan. Dia akui, DPD lebih intens bersama Ahmad Muzani. Tapi, sambungnya, perbincangan itu masih alot.

“Jadi kita lagi negosiasi. Kita sudah bicara dengan Muzani beberapa hal, kita masih alot,” sambungnya.

Kata Fadel, DPD tidak mau memberikan suara kepada salah satu kandidat secara cuma-cuma atau dengan tangan kosong.

Fadel menyebutkan setidaknya ada lima syarat yang diajukan DPD kepada salah satu nama jika ingin mendapat dukungan dari 136 senator.

“Kita akan bergabung dengan partai mana yang mengikuti lima pemerintaan kita,” katanya.

Adapun lima syarat dari DPD di antaranya yakni, DPD minta keterlibatan mereka dalam dana transfer daerah, kedua meminta DPD terlibat dalam mengatur dana desa.

“Kita minta DPD ikut mengatur dana insentif yang saya bikin di Komisi XI dulu, sekarang Rp 15 triliun. Daerah mana yang bagus kita kasih anggaran atas prestasi pemerintahan daerah, kalau you bupati bagus, gubernur bagus, kita kasih duit tambahan lebih besar kita kasih esktra dana,” jelasnya.

Kemudian syarat keempat, DPD meminta perbaikan UU terkait dengan pemerintahan daerah, semisal UU tentang Keuangan Daerah

“(Syarat) yang terakhir MD3, ada teman-teman yang mengatakan MD3 plus UUD 45 untuk penguatan cuma saya bilang itu masih panjang, ini dulu yang lebih pokok. Adanya itu maka DPD punya gigi di daerah-daerah, kalau enggak, DPD nggak ada apa-apa. Orang bisa mengatakan cuma survei yang ada 30 persen orang tahu DPD,” pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya