Berita

Kerusuhan Papua yang salah satunya dioicu oleh informasi hoaks/Net

Politik

Ormas Kebangsaan Minta Aparat Tindak Pengganggu Keamanan Nasional

RABU, 02 OKTOBER 2019 | 15:08 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Situasi kebangsaan beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa kita masih mudah terpolarisasi dengan berbagai kepentingan tertentu. Padahal, sebagai negara demokrasi, semua persoalan dapat diatasi melalui jalur konstitusi.

Namun, berbagai peristiwa yang terjadi menunjukkan ketidakdewasaan kita dalam menyikapi berbagai persoalan. Buktinya masyarakat masih mudah terpancing informasi yang belum benar kepastiannya.

Kondisi bangsa yang seperti ini, membuat gabungan organisasi masyarakat kebangsaan yang terdiri dari Ikatan Sarjana Nadhatul Ulama (ISNU), Vox Point Indonesia, Gerakan Kasih Indonesia (Gerkindo), Asosiasi Pendeta Indonesia (API), Cipta Cendekia Indonesia (C2I), Forum Komunikasi Kristiani (FKK) dan Forkom Narwastu merasa prihatin.

Mereka menilai bahwa kehidupan kebangsaan dan kenegaraan kita sedang mengalami kemunduran nilai kebangsaan yang tajam.

Untuk itu, Ormas kebangsaan mengajak seluruh elemen bangsa untuk tidak mudah terprovokasi dari berbagai informasi yang tidak jelas sumbernya.

"Dalam menyampaikan aspirasinya di negara demokrasi untuk tidak mudah terpengaruh dengan ajakan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," demikian dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/10).

Selain itu, masih dalam keterangan tertulisnya, Ormas Kebangsaan juga mengimbau para aparat TNI dan Polri juga untuk tetap bersatu mengawal seluruh aspirasi masyarakat dan melindungi masyarakat dari berbagai ancaman disintegrasi bangsa.

"Menindak tegas para aktor dan pelaku yang mencoba mengganggu keamanan nasional," seru gabungan Ormas kebangsaan.

"Mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga keamanan menjelang dan sesudah Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Periode 2019-2024 pada 20 Oktober 2019 mendatang sebagai hasil Pemilihan Presiden yang sah dan demokratis, " demikian keterangan tertulisnya.

Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, beberapa Ketua dari beberapa ormas membubuhkan tanda tangannya, diantaranya Ketua Umum ISNU ALi Masykur Musa, Ketua Umum Vox Point Indonesia Yohanes Handojo Budhisedjati.

Selain itu, Ketua Umum Gerkindo Yerry Tawalujan, Ketua Umum Asosiasi Pendeta Indonesia harsanto Adi, Ketua Dewan Pembina C2I Uung Sendana dan Ketua Forum Komunikasi Krsitiani Didi S. Natha. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya