Berita

Perwakilan BEM Jakarta, Andi Prayoga/RMOL

Politik

Ribuan Mahasiswa Akan Kembali Turun Ke Jalanan Jakarta

SABTU, 28 SEPTEMBER 2019 | 14:50 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Ribuan mahasiswa akan kembali menggelar aksi turun ke jalan. Aksi ini dilakukan untuk mendesak Presiden Joko Widodo agar mengeluarkan Perppu KPK menggantikan UU KPK dan menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) lainnya.

Perwakilan BEM Jakarta, Andi Prayoga mengatakan, pihaknya kini masih melakukan komunikan dengan perwakilan BEM Perguruan Tinggi di Jakarta untuk mengenai teknis aksi nantinya direncanakan akan digelar pada Senin besok (30/9).

"Iya kita masih bicarakan nanti akan aksi di DPR atau Istana Kepresidenan, pokoknya di dua tempat itu," ucap Andi Prayoga kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (28/9).

Dalam aksi nantinya, ribuan mahasiswa menuntut Presiden Jokowi agar mengeluarkan Perppu KPK untuk menggantikan UU KPK yang baru disahkan beberapa hari lalu.

"UU KPK ya itu harus disikapi oleh presiden dan presiden harus memenuhi segala tuntutan mahasiswa. Sekarang ini bukan wilayahnya negosiasi, sekarang saya pikir presiden sudah harus mengeluarkan Perppu sekarang untuk menggantikan UU KPK itu," paparnya.

Tak hanya itu, terhadap RUU lainnya juga akan disuarakan pada aksi nantinya. Ribuan mahasiswa juga akan menuntut hal yang sama pada aksi sebelumnya yakni menolak RUU KUHP, RUU Pemasyarakatan, RUU Pertanahan, RUU Minerba, RUU ketenagakerjaan dan RUU lainnya.

"Saat ini pemerintah kan jelas saat ini sudah mengesahkan UU KPK, itu mengecewakan kita semua dan menunda RUU KUHP, kami tuh bukan menunda, kami menolak RUU yang kontroversial dan bermasalah," tegasnya.

Selain itu, ribuan mahasiswa juga menuntut dan mengecam keras terhadap aparat kepolisian yang telah bertindak represif dalam menangani aksi unjuk rasa dari mahasiswa.

"Iya kita mengecam dan mengutuk keras tindakan represif dari aparat kepolisian," imbuhnya.

Sehingga, lanjut Andi, Presiden Jokowi sudah seharusnya menuruti tuntutan mahasiswa sebagai suara rakyat Indonesia yang sudah resah terhadap RUU yang penuh kontroversi.

"Seluruh masyarakat Indonesia tuh sudah resah artinya harus direspon oleh Presiden, tuntutan seluruh mahasiswa harus disikapi dengan Presiden," katanya.

"Kita akan bangun konsolidasi lagi agar kita semua masyarakat Indonesia bisa satu suara, satu keresahan untuk turun ke jalan menyuarakan suara-suara kita, suara-suara rakyat," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya