Berita

Kerusuhan Papua/NET

Presisi

Rusuh Jayapura Dan Wamena Sengaja Dibuat Untuk Menarik Perhatian Sidang Majelis Umum PBB

SENIN, 23 SEPTEMBER 2019 | 20:51 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Kerusuhan di Jayapura dan Papua sengaja diciptakan oleh kelompok pro Kemerdekaan Papua. Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan agar bisa dibahas dalam sidang Majelis Umum ke-74 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Amerika Serikat.

“Diduga kuat aksi mereka untuk mencari momentum agar dapat perhatian dalam sidang umum PBB,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (23/9).

Dedi menduga, kelompok pro kemerdekaan di Wamena menggangkat isu rasisme lantaran ada seorang guru di Wamena yang mengucapkan kalimat rasis terhadap salah satu muridnya. Padahal peristiwa tersebut belum dapat dipastikan kebenaranya.

Akibat isu tersebut, massa merusak bangunan dan fasilitas umum. Kerusuhan yang berujung pada bentrokan juga mengakibatkan korban jiwa.

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah ini menambahkan, awal pecahnya kerusuhan di Jayapura itu disebabkan oleh sekitar 200an mahasiswa exodus asal Papua yang melakukan studi di luar daerah Papua tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) berniat menduduki Universitas Cendrawasih dan mendirikan posko.

“Posko itu didirikan dengan tujuan untuk melakukan provokasi, propaganda dan lainya,” jelas Dedi.

Padahal, sambung Dedi, sebagian Mahasiswa Universitas Cenderawasih menolak massa AMP tersebut menggelar aksi dan mendirikan posko di kampus mereka. Bahkan Rektor Uncen menolak karena menganggu aktivitas belajar mengajar.

“Mereka sepakat dan kembali ke Jayapura. Diangkut oleh Polri dan TNI keluar kampus secara damai menuju expo Jayapura,” urai Dedi.

Pada saat di Expo Jayapura, lanjut Dedi, secara tiba-tiba oknum dari AMP langsung menyerang petugas dengan berbagai senjata tajam dan batu hingga mengakibatkan enam anggota Brimob mengalami luka berat akibat sabetan benda tajam dan satu anggota TNI meninggal dunia.

“Situasi itulah yang mereka inginkan dan sengaja diciptakan,” terang Dedi.

Dedi mengungkap, karena AMP merupakan kepanjangan tangan Komite Nasional Pembebasan Papua Barat yang terafiliasi langsung dengan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) pimpinan Benny Wenda.

Dari informasi yang diperoleh Kantor Berita Politik RMOL, perwakilan ULMWP yakni Benny Wenda bersama Perwakilan Khusus ULMWP di PBB, Herman Wainggai, Perwakilan ULMWP untuk Uni-Eropa Oridek AP telah berada di Capitol Hill, Gedung Putih Amerika Serikat pada Minggu (22/9) guna menyuarakan penentuan nasib sendiri alias referendum Papua.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya