Berita

Joe Biden/Net

Dunia

Calon Rival Di Pemilu 2020 Tuding Trump Cari Kesalahannya Di Ukraina

MINGGU, 22 SEPTEMBER 2019 | 07:15 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang maju sebagai bakal calon presiden dalam pemilu 2020 mendatang menyerukan penyelidikan atas laporan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump menekan pemimpin Ukraina untuk menyelidiki Biden dan putranya.

"Ini tampaknya merupakan penyalahgunaan kekuasaan yang sangat besar. Untuk berbicara di telepon dengan seorang pemimpin asing yang mencari bantuan dari Amerika Serikat dan bertanya tentang saya dan menyiratkan sejumlah hal. Ini keterlaluan," ketika berkampanye di Iowa (Sabtu, 22/9).

"Trump menggunakan ini karena dia tahu saya akan memukulnya seperti drum dan menggunakan penyalahgunaan kekuasaan dan setiap elemen kepresidenan untuk mencoba melakukan sesuatu untuk mencoreng saya," sambung Biden, seperti dimuat Reuters.

Diketahui bahwa panggilan telepon itu sendiri dilakukan oleh Trump pada 25 Juli kemarin dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

Sejumlah media ternama Amerika Serikat seperti Wall Street Journal jelang akhir pekan ini mengabarkan bahwa Trump berulang kali meminta Zelenskiy untuk menyelidiki tuduhan bahwa Biden saat menjadi wakil presiden di era pemerintahan Barack Obama mengancam akan menahan bantuan ke Ukraina, kecuali seorang jaksa penuntut yang mencari penyelidikan atas perusahaan gas di mana putra Biden terlibat, dipecat.

Dalam laporan itu, Trump mendesak Zelenskiy untuk berbicara dengan pengacara pribadi Trump, Rudolph Giuliani.

Giuliani yang adalah mantan walikota New York City, diketahui telah mempromosikan tuduhan terhadap Biden dan putranya, Hunter, dan mengakui bahwa dia mendesak untuk penyelidikan Ukraina.

Laporan berita tentang panggilan telepon Trump dengan Zelenskiy telah mengintensifkan tuntutan oleh anggota parlemen Demokrat untuk DPR untuk meluncurkan proses pemakzulan terhadap Trump.

Namun Trump membantah melakukan sesuatu yang tidak patut. Dia menulis dalam serangkaian tweet pada hari Sabtu (21/9) bahwa percakapannya dengan Zelenskiy merupakan percakapan rutin.

Dia berbalik menuduh media meluncurkan berita palsu berdama dengan kubu Demokrat.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya