Berita

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, TB Ace Hasan Syadzily/RMOL

Politik

Nama Masih Jadi Perdebatan Di Panja, RUU PKS Juga Tunggu RUU KUHP Selesai

SABTU, 21 SEPTEMBER 2019 | 23:20 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tak hanya soal materi atau isi dari RUU PKS, soal nama pun ternyata masih jadi perdebatan di Panitia Kerja (Panja).

Hal ini diakui Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, TB Ace Hasan Syadzily. Soal nama Rancangan Undang-Undang (RUU) Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) memang masih menjadi perdebatan di Panja.
Menurut Ace, Komisi VIII kini masih terus membahas RUU PKS. Terutama pada pembahasan judul, definisi, dan jenis pemidanaan.


"Namun terkait dengan judul memang masih terjadi perdebatan apakah menggunakan istilah tindak pidana penghapusan kekerasan seksual, ada juga yang mengusulkan tindak pidana kejahatan seksual. Malah ada yang mengusulkan undang-undang ketahanan keluarga," ucap Ace di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (21/9).

Sehingga, kata Ace, pembahasan RUU PKS kini masih belum menemukan persepsi yang sama di antara anggota Panja.

"Itu semua tentu memiliki implikasi terhadap pasal-pasal turunannya. Jadi pandangan di Panja sendiri memang belum menemukan titik temu dalam satu persepsi tentang kelanjutan dari pembahasan RUU PKS ini," jelasnya.

Hal itu karena RUU PKS masih menunggu penyelesaian RUU KUHP. Sehingga ketika RUU KUHP belum selesai, maka begitu pula dengan RUU PKS.

"Memang dalam perdebatan di Panja muncul keinginan bahwa UU PKS itu kan UU turunan atau lex specialis dari UU KUHP. Nah kalo KUHP-nya sendiri masih belum selesai, tentu penting juga untuk melihat, karena beberapa substansi dari UU PKS itu juga diatur dalam UU KUHP. Misalnya soal pemerkosaan, soal pencabulan, soal asusila, pemaksaan kontrasepsi, dan lain-lain. Nah hal-hal semacam ini memang perlu sinkronisasi," paparnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya