Berita

Demo mahasiswa PMII di KPK/RMOL

Publika

Akhirnya Mahasiswa Bergerak

JUMAT, 20 SEPTEMBER 2019 | 20:43 WIB

UPAYA meredam kampus dengan berbagai cara akhirnya jebol juga. Betapa isu radikalisme gencar diembuskan ke lingkungan perguruan tinggi. Menristekdikti pernah berujar pentingnya pengawasan ketat terhadap dosen yang terpapar radikalisme.

Perguruan tinggi ternama proses seleksi pimpinan melibatkan BIN dam BNPT segala. Pencengkeraman kampus dinilai luar biasa. Tentu berharap mahasiswa pun bisa dikontrol dan dikendalikan. Sepertinya usaha ini akan sukses dan bereskalasi menuju pengendalian yang terstruktur dan masif.

Sementara otoritarian bergerak "nyaman" di tingkat kekuasaan. Pemerintah memiliki lingkaran yang kokoh. TNI, Polisi, Birokrasi hingga Parlemen yang telah terpolakan. Partai-partai oposisi mendekat lingkaran. Mencari sesuap menteri atau sedekah jabatan.

Kecurangan Pemilu yang disorot berhasil didinginkan, pelanggaran HAM atas korban "kerusuhan" dikanalisasi, krisis ekonomi dapat dikambinghitamkan pada fluktuasi global, kriminalisasi ulama dibahasakan deradikalisasi, kebakaran hutan bisa diatasi dengan foto diri dan sepatu berdebu, reaksi soal intervensi KPK dipersilakan ke MK, artinya semua bisa dibingkai.

Ketika kepepet ya salahkan saja pada takdir Allah. Moeldoko memang sangat beriman.

Namun waktu menghukum juga. Tempo mengangkat "figur pinokio" di cover majalahnya. Urusan korupsi yang dicoba untuk diproteksi akhirnya dapat menjebol mahasiswa dari kungkungan.

Mahasiswa di Makasar, Bandung, Mataram dan yang paling memicu adalah di Pakanbaru. Terakhir di Jakarta mahasiswa Bandung dan Jakarta mendemo DPR/MPR.

Permainan hukum untuk kepentingan politik terendus dan membangkitkan gerakan mahasiswa. Meninju reformasi yang terkorupsi dan Jokowi yang tak peduli bahkan "mesam-mesem" melakukan intervensi. Di urusan legislasi aturan korupsi.

Ketika pimpinan perguruan tinggi mulai memprotes tindakan kriminal "pembunuhan KPK" oleh Pemerintah bersama DPR, maka pintu gerbang kampus pun dibuka. Mahasiswa berlarian bergerak cepat. Mereka muda dan semangat dengan moralitas tinggi.

Tidak seperti komunitas lain yang mudah dipecah dan dibuat konflik horizontal, mahasiswa bergerak dengan satu kepentingan yang sama. Aparat yang biasa bermain kini bisa berhadapan. Jatuh korban justru membangun solidaritas dan gelombang perlawanan. Perubahan sosial dan politik diawali oleh gerakan dan gebrakan para mahasiswa.

Sebelumnya ada monumen gerakan 212 yang menyimpan potensi tsunami susulan. Andai Pemerintah nekat dengan misi antidemokrasi atau menutupi korupsi dan terus lanjut berkolaborasi dengan asing aseng demi investasi dan hutang luar negeri, maka gerakan perubahan rakyat sulit untuk dibendung.

Citra pemerintah sedang buruk dan terus memburuk. Pembusukan politik yang terjadi akan mendapat terapi akhir, yakni operasi amputasi. Untuk penyembuhan kembali.

Mahasiswa bergerak memang dinanti rakyat. Hampir frustrasi melihat kesewenangan dan ketidakpedulian dari penguasa yang semakin korup. Korupsi yang coba ditutupi dengan regulasi. Mahasiswa memang lucu tapi bermutu.

Berorasi, menjebol pagar, menaiki benteng, memasuki area yang biasa butuh protokoler. Tapi ujungnya sang penguasa ketakutan dan siap mundur "demi bangsa dan negara". Meski kadang butuh waktu dan kesabaran biasanya aksi perubahan itu berhasil.

Bravo mahasiswa...!

M Rizal Fadillah
Pemerhati Politik

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya