Berita

American Airlines/Net

Dunia

Dua Pria Muslim Geram Disalahkan Karena Pembatalan Penerbangan

JUMAT, 20 SEPTEMBER 2019 | 08:59 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Dua orang pria Muslim di Amerika Serikat menuntut penyelidikan setelah mereka mengatakan bahwa mereka menjadi korban ras dan agama dalam penerbangan pulang ke Dallas.

Kedua pria itu adalah Abderraoof Alkhawaldeh dan Issam Abdallah. Mereka menjelaskan bahwa penerbangan mereka dibatalkan karena anggota kru pesawat tidak merasa nyaman terbang dengan para pria tersebut.

"Itu adalah hari yang paling memalukan dalam hidup saya," kata Abdallah dalam konferensi pers yang diselenggarakan oleh Dewan Hubungan Amerika-Islam dan disiarkan di Facebook, seperti dimuat BBC (Jumat, 20/9).

Mereka menjelaskan, pada 14 September lalu, keduanya memesan tiket penerbangan dari Birmingham, Alabama ke Dallas, Texas dengan penerbangan American Airlines yang dioperasikan oleh maskapai regional Mesa Airlines.

Mereka bepergian secara terpisah dalam satu pesawat, tetapi saling mengenal satu sama lain karena mereka berasal dari komunitas Muslim setempat. Keduanya pun saling melambaikan tangan di dalam pesawat.

Saat itu jadwal penerbangan ditunda dan Abdallah pergi ke kamar mandi. Ketika dia keluar, dia mengatakan pramugari berdiri di pintu seperti sedang menguping.

Tidak lama kemudian, kru memberi tahu semua penumpang bahwa penerbangan dibatalkan dan mereka harus turun dari pesawat untuk alasan keamanan.

Begitu turun dari pesawat, kedua pria itu didekati oleh seorang pria berpakaian preman, petugas berseragam dan kemudian oleh seorang agen FBI.

Agen tersebut kemudian membawa Abdallah ke ruangan khusus dan menanyakan namanya serta pekerjaannya. Mereka mengatakan kopernya akan digeledah lagi.

Ketika Abdallah bertanya apa yang terjadi, agen mengatakan staf maskapai telah memanggil polisi dan mengatakan kepada mereka bahwa mereka tidak nyaman terbang dengannya.

Namun setelah pemeriksaan, tidak ditemukan hal yang mencurigakan. Agen pun meminta maaf kepadanya dan mengatakan dia bisa pergi dan mengejar penerbangan yang dijadwalkan kembali.

"Saya merasa (mereka) mendiskriminasi etnisitas saya, agama saya," kata Abdallah.

Menanggapi kejadian tersebut, pihak American Airlines mengatakan akan melakukan penyelidikan.

"Tim kami bekerja sama dengan Mesa untuk meninjau kejadian ini, dan kami telah menghubungi Alkhawaldeh dan Abdallah untuk lebih mengetahui pengalaman mereka," begitu pernyataan pihak maskapai.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya