Berita

Lucius Karus/Net

Politik

Wakil Rakyat Gadaikan SK Ke Bank Karena Ingin Bersolek Di Depan Publik

JUMAT, 20 SEPTEMBER 2019 | 06:18 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen ( Formappi) Lucius Karus menilai ada banyak alasan terkait maraknya anggota DPRD DKI Jakarta yang berbondong-bondong menggadaikan SK penetapan pengangkatan mereka.

"Yang pertama pasti efek dari jor-joran masa kampanye yang akhirnya menyedot habis keuangan anggota DPRD yang kini menggadaikan SK," kata Lucius seperti dikutip dari Kantor Berita RMOLJakarta, Kamis (19/8).

Lucius menduga pengeluaran terbanyak itu disebabkan karena saat kampanye adanya aksi politik uang yang menyebabkan pengeluaran menjadi tak terduga dan tak terukur.

"Nafsu yang besar untuk menang membuat mereka mengeluarkan uang dalam jumlah tak terduga hingga tak sadar kalau modal nyaris habis," ujar Lucius.

Alasan kedua, kata Lucius, karena gaya hidup mewah anggota DPRD menuntut seseorang mempunyai banyak uang di awal periode.

"Mereka ini umumnya yang tidak peduli dengan fungsi dan kewenangan DPRD, tapi hanya mau petantang-petenteng dengan jabatan saja," ungkap Lucius.

Pengeluaran besar masa kampanye membuat anggota DPRD berutang, dan kini harus memulai pekerjaan dengan terlebih dahulu membereskan hutang mereka.

Karena bagaimanapun, rasanya memalukan menjadi wakil rakyat dengan utang yang belum terbayar.

Soal gaya hidup itu yang juga sangat penting. Sebagian anggota menganggap, terpilih menjadi anggota DPRD sekaligus membuatnya naik kelas menjadi pejabat.

"Dan jadi pejabat otomatis mesti dengan tampilan 'wah', maka perlu duit untuk mendandani diri," sindir Lucius.

Lebih lanjut Lucius mengatakan, memang tidak ada aturan resmi anggota DPRD tidak boleh menggadaikan SK mereka. Namun secara etika, menurut Lucius, tidak menunjukan sikap yang bagus.

"Kecenderungan menggadaikan SK melanggar etika karena itu tidak pernah dimaksudkan sebagai alat transaksi tetapi surat penugasan negara untuk anggota," tutup Lucius.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya