Berita

Menkumham Yassonan Laoly diminta untuk jujur oleh KPK/Net

Politik

Menkumham Klaim Telah Bahas Revisi UU Bersama Pimpinan KPK, Laode Syarif: Jujur Saja

RABU, 18 SEPTEMBER 2019 | 11:48 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pengakuan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly  telah bertemu dengan Ketua KPK Agus Rahardjo untuk membahas revisi UU Nomor 30/2002 tentang KPK disebut sebagai klaim sepihak.

Pasalnya, dalam pertemuan tersebut Yasonna yang juga politikus PDI-P itu sama sekali tidak memberikan DIM (Daftar Inventarisasi Masalah) revisi UU KPK. Padahal justru DIM itulah yang dibutuhkan KPK dalam pertemuan itu.

Begitu penjelasan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif saat dikonfirmasi sesaat lalu di Jakarta, Rabu (18/9).

"Pak Laoly tidak perlu membuat narasi baru dan mengaburkan fakta yang sebenarnya. Saya yakin beliau bertuhan, jadi sebaiknya jujur saja," tegas Laode.

Laode memang membenarkan pihaknya telah melakukan pertemuan bersama Menteri Yasonna. Hanya saja, kata Laode, Yasonna tidak memenuhi janjinya untuk memberikan DIM kepada KPK sebagai pihak yang awalnya akan dilibatkan dalam pembahasan revisi UU KPK.

"Benar, saya dan Pak Agus Rahardjo ditemani Pak Pahala Nainggolan dan Pak Rasamala Aritonang (Biro Hukum) pergi menemui Pak Laoly untuk meminta DIM yang disampaikan pemerintah kepada DPR," ujar Laode

"Tapi Pak Laoly tidak memberikan DIM tersebut kepada kami," imbuhnya.

Laode menjelaskan, dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 10 menitan tersebut, Yasonna menyebut bahwa konsultasi dengan masyarakat termasuk KPK sudah tidak lagi dibutuhkan pemerintah terkait revisi UU KPK ini. Sebab, pemerintah telah mendapat masukan yang cukup dalam pembahasan revisi UU KPK.

Laode juga menyesalkan sikap Menkumham selaku perwakilan dari pemerintah yang seharusnya menjalankan perintah presiden untuk membahas DIM revisi UU KPK dengan melibatkan pihak KPK.

"Kami juga meminta Pak Laoly untuk membahas DIM tersebut dengan KPK sebelum Pemerintah mengambil sikap akhir, karena detail DIM yang dibahas tidak pernah dibahas bersama KPK," terang Laode.

Bahkan, lanjut Laode, Menkumham pun sempat berjanji akan mengundang KPK saat pembahasan di DPR. Namun lagi-lagi hal itu hanya sebatas janji, tanpa bukti.

"Pak Laoly juga tidak memenuhi janji tersebut," pungkas Laode.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya