Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Tak Ada Cara Lain, Hanya Tuhan Yang Bisa Padamkan Kebakaran Lahan Di Riau Dan Kalimantan

SELASA, 17 SEPTEMBER 2019 | 19:41 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Riau dan Kalimantan kian hari semakin memburuk. Pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk menangani karhutla yang setiap hari semakin menjalar hingga ke pemukiman warga.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana merilis, hingga Senin 16 September 2019 kemarin titik panas atau hotspot akibat karhutla di Kalimantan Tengah yang terpantau dari citra satelit Aqua, Terra, dan SNPP.

Rinciannya, Kotawaringin sebanyak 32 titik panas, Pulang Pisau sebanyak 30 titik, Kapuas 23 titik, Seruyan 17 titik, Murung Raya 16 titik, Katingan 9 titik, Barito Selatan 5 titik, Barito Timur 4 titik, Gunung Mas 3 titik, dan Barito Utara 1 titik.

Plh Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Agus Wibowo menyampaikan, hanya hujan yang dapat meredam kobaran api di Kalimantan.

“Pakai alat apapun juga sebetulnya percuma, karena wilayah yang terbakar itu besar dan luas sekali, hanya hujan lebat yang bisa memadamkan api,” ungkap Agus kepada Kantor Berita Politik RMOL, selasa (17/9).

Selain musim kemarau panjang, angin kencang juga menjadi kendala petugas di lapangan. Pasalnya, dengan adanya angin kencang api bisa merembet ke wilayah lainnya dengan cepat.

“Angin kencang juga sebetulnya jadi kendala kita, apinya bisa merembet ke tempat lain,” tambahnya.

Agus menyampaikan satgas penanganan Karhutla telah melakukan berbagai cara namun api masih terus berkobar. Salah satunya dengan melakukan penyemprotan air, pembuatan parit hingga water bombing.

“Sudah kita lakukan semua upaya, tapi api belum padam merembet ke mana-mana. Bantuan utama kita lebih baik minta doa agar Tuhan turunkan hujan secepatnya,” tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya