Berita

Presiden Jokowi/Net

Bisnis

Meski Terlambat, Rizal Ramli Apresiasi Penyesalan Jokowi Soal Impor

SELASA, 17 SEPTEMBER 2019 | 16:19 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Di hadapan pelaku usaha yang tergabung dalam Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan menyesal telah membuka kran impor terlalu lebar.

Akibatnya, kinerja industri tektis di Indonesia lesu, apalgi ditengah kondisi ekonomi global yang melambat.

Ekonom senior Rizal Ramli berpendapat penyesalan Jokowi sudah sangat terlambat. Meski demikian, kesadaran bahwa kesempatan mudah bagi para importir merugikan dunia industri dan komoditas pertanian sangatlah penting.
 

 
"Walaupun Jokowi sangat terlambat, tapi kesadaran bahwa impor ugal-ugalan merugikan industri dan pertanian RI itu penting," demikian komentar Rizal ramli, Selasa (17/9).

Lebih lanjut, RR -sapaan akrabnya- mendesak agar Jokowi segera mengganti strategi untuk memperketat impor.

"Mendesak untuk ganti strategi," demikian komentarnya.

Diketahui, Jokowi menjelaskan bahwa pertumbuhan ekspor tekstil dan produk tekstil tercatat menurun 0,6 persen pada kuartal II 2019 dibanding tahun lalu. Di sisi yang lain, Jokowi menyebut Vietnam meningkat 4,59 persen dan Bangladesh 4,72 persen.

Catatan Kantor Berita Politik RMOL bulan Juni lalu, industri tekstil Indonesia tengah mengalami perkembangan pesat. Bahkan tercatat ekspor pakaian jadi dari konveksi Indonesia meningkat signifikan selama tahun 2019.

Sebagaimana dikutip dari akun Resmi Kementerian BUMN, nilai ekspor pakaian jadi dari konveksi Indonesia mencapai 6,75 miliar dolar AS di tahun ini.

Amerika Serikat menjadi tujuan utama ekspor tersebut. Ekspor ke Amerika Serikat berjumlah 51 persen dari total keseluruhan ekspor pakaian jadi. Nilainya 3,45 miliar dolar AS.

Sementara Jepang menjadi negara tujuan ekspor kedua dengan nilai 675 juta dolar AS. Selanjutnya ada Jerman dengan 375,6 juta dolar AS, dan China dengan 223 juta dolar AS.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya