Berita

Ketua KPK Agus Rahardjo (tengah)/RMOL

Politik

Agus Rahardjo: Isu "Taliban" Sesat Dan Mendiskreditkan KPK!

SENIN, 16 SEPTEMBER 2019 | 16:41 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Isu kelompok "Taliban" dalam tubuh institusi Komisi Pemberantasam Korupsi (KPK) belum usai. Nampaknya, isu itu terus digulirkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Taliban dituding sebagai kelompok yang menganut paham radikalisme di internal KPK. Stigma itu dituding oleh pihak-pihak yang diduga terganggu dengan penyidik KPK yang sedang melakukan pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu.

Terkait hal itu, Ketua KPK Agus Rahardjo menegaskan bahwa tidak pernah ada kelompok Taliban dalam KPK. Menurut Agus, isu radikalisme tersebut sengaja dihembuskan sebagai upaya pelemahan terhadap KPK yang berhasil menangkap koruptor.

"Kami mengharapkan orang melakukan penelitian melalui KPK. Sama sekali isu itu tujuannya untuk mendeskreditkan KPK," kata Agus di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (16/9).

Agus menyatakan bahwa pihaknya selalu terbuka jika ada kelompok yang menuding adanya paham radikal untuk meneliti langsung ke KPK. Hal ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam terkait kinerja dan keseharian pegawai KPK.

Bahkan, kata Agus, seorang Gurubesar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Syamsudin Haris telah melakukan penelitian di KPK, dia menyatakan bahwa tidak pernah ada kelompok Taliban atau paham radikalisme di lembaga antirasuah.

"Jadi silahkan kalau mau melakukan penelitian. Saya setuju orang-orang dan Profesor yang sudah bekerjasama dengan KPK, mereka tahu dalamnya KPK, seperti Prof Syamsudin Haris dari LIPI. Karena kerja disini dia tahu, enggak ada itu (kelompok Taliban)," tutur Agus.

Lebih lanjut, Agus memastikan bahwa sebagaimana diungkapkan mantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang bahwa setiap hari Jumat di Gedung KPK selalu ada acara kebaktian. Acara tersebut hadiri oleh umat kristiani yang bekerja di KPK.

"Itu hari Jumat ada yang Jumatan disini, kemudian ada juga di lantai 3 kebaktian. Jadi dimana Talibannya, kalau kamu lihat surat Pak Saut apa itu cermin Taliban, sama sekali jauh," pungkas Agus.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya