Berita

A. Jabidi Ritonga/Net

Politik

KPK Jangan Seperti Anak-anak, Stop Membangun Mosi Tidak Percaya Terhadap Polri

SABTU, 14 SEPTEMBER 2019 | 08:46 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Setelah komisioner KPK yang baru terpilih, tugas kita sekarang adalah mengawal kinerja mereka, bukan lagi mempersoalkan.

Demikian disampaikan A. Jabidi Ritonga dari Pengurus Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (14/9).

"KPK harus mampu meberantas dan melakukan pencegahan korupsi di Indonesia, saya kira itu tugas utama, bukan bicaranya mundur lagi," kata Jabidi.

Jumat dinihari (13/9), Komisi III DPR merampungkan fit and proper test 10 capim KPK. DPR memilih 5 nama, Irjen Firli Bahuri (ketua KPK), dengan wakil ketua KPK Alexander Mawata, Nurul Ghufron, Nawawi Pomolango, dan Lili Pintouli Siregar.

Menurut Jabidi, semua anak bangsa memiliki hak menjadi pimpinan KPK, termasuk dari unsur Polri.

"Tidak lantas membangun mosi tidak percaya jika unsur Polri yang memimpin. Bukan seperti itu, saya kira semua orang memiliki kesempatan dan peluang yang sama sebagaimana ketentuan yang ada," tuturnya.

Apalagi, lanjut Jabidi, Firli Bahuri yang saat ini menjabat Kapolda Sumatera Selatan dipilih secara aklamasi oleh dewan, maka tidak ada lagi perdebatan.

"Kita harus mempercayai hasil ketetapan DPR tentunya dan menerima hasilnya. DPR adalah keterwakilan kita, semua partai politik ada di sana, lantas siapa lagi yang harus kita percayai?"terang Jabidi.

Terkait oknum KPK yang mundur pasca ditetapkan Firli Dkk, Jabidi meminta orang-orang di lembaga antirasuah itu tidak seperti anak-anak. Berprilakulah sebagai penegak hukum yang profesional, jangan seolah membangun opini mosi tidak percaya pada hukum dan institusi yang ada.

"Baiknya semua menahan diri dan berjiwa negarawan, bukan soal enak dan tidak sepakat dengan pikiran orang lain lalu pergi, saya kira itu tindakan yang tidak tepat dan kurang dewasa. Mari kita bangun situasi yang kondusif, tertib, dan taat hukum," demikian Jabidi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya