Berita

Terpilihnya Firli Bahuri menunjukkan praktik demokrasi di Parlemen tidak sempurna/Net

Politik

Firli Bahuri Jadi Ketua KPK, Pengamat: Demokrasi Di Parlemen Tidak Sempurna

JUMAT, 13 SEPTEMBER 2019 | 14:58 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Komisi III DPR RI telah menetapkan lima Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023. Salah satu nama yang paling menyita perhatian publik adalah Irjen Firli Bahuri yang akan menjabat Ketua KPK.

Terkait hal tersebut, pengamat politik dari Universitas Indonesia Ade Reza Hariyadi menyatakan bahwa proses terpilihnya Firli harus dihormati, karena dilakukan secara demokratis.

"Itu harus diterima sebagai konsekuensi dari mekanisme ketatanegaraan yang telah disepakati," ujar Ade saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (13/9).

Meski demikian, menurut Ade, harus diakui bahwa praktik demokrasi di Parlemen bisa dibilang tidak sempurna.

"Karena dianggap kurang responsif terhadap aspirasi publik yang mengkritisi proses seleksi hingga fit and proper test, termasuk kontroversi mengenai Pak Firli," ungkapnya.

Atas hal tersebut, Ade menyebut bahwa ini bisa berpengaruh terhadap legitimasi dan kepercayaan publik terhadap komposisi pimpinan KPK yang baru.

Oleh karena itu, Ade menyarankan perlu adanya gebrakan besar dalam 100 hari kerja pimpinan KPK terpilih ini.

"Fokus kepada kasus-kasus besar dengan potensi kerugian negara dalam skala besar," tegas Ade.

"Kesan KPK cenderung bekerja dengan pola populis dan cari aman dengan menyasar kasus-kasus 'kecil' di level daerah harus dibantah dengan kinerja KPK pada kasus megakorupsi," pungkasnya.

Terpilihnya Firli memang mengundang pro dan kontra. Karena dia diduga telah melanggar kode etik saat bertugas di Deputi Penindakan KPK.

Untuk diketahui, lima nama pimpinan KPK terpilih adalah Nawawi Pamolango, Lili Pintauli Siregar, Nurul Ghufron, Alexander Marwata, dan Firli Bahuri.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya