Berita

Gedung KPK/Net

Politik

Anggap Terlalu Politis, Relawan Jokowi Dorong DPR Bekukan KPK

SELASA, 10 SEPTEMBER 2019 | 16:05 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Presidium Relawan Indonesia Bersatu yang menyebut diri sebagai pendukung Presiden Joko Widodo meminta DPR RI membekukan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Hal tersebut diungkapkan Anggota Presidium RIB, Risman Hidayat dalam serap aspirasi publik untuk seleksi calon pimpinan KPK di Komisi III DPR, Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9).

"Ayo DPR, kita sama sama rakyat kita bekukan KPK. Baru ketika terpilih kita komitmen tidak ada oknum KPK, terlalu jauh intervensi KPK," ujarnya.


Risman menguraikan, belakangan ini banyak pegawai KPK yang melakukan gerakan demonstrasi yang tidak etis. Mereka menolak kinerja pansel buatan Presiden Jokowi dalam menyeleksi capim KPK.

Selain itu, Risman juga menyoroti kerja KPK yang terkesan politis. Terutama, saat menangkap sejumlah pendukung Jokowi di Pilpres 2019 dan mengesampingkan informasi untuk kasus besar lainnya.

"Delapan bulan kemarin waktu pilpres banyak yang terjadi memang tidak lazim, ketika OTT terhadap pendukung pilpres yang berkuasa," jelasnya.

"Begitu kita mau ketemu pimpinan KPK terkait kasus besar juga terkait kelompok mereka, mereka menutupi," imbuhnya.

Terlebih belakangan KPK disebut-sebut ada istilah polisi Taliban di internalnya. Sehingga, kata Risman, dengan pembekuan maka KPK dapat kembali bersih saat diaktifkan ketika pimpinan KPK baru terpilih.

"Kita bersih bersih polisi Taliban ini kan sangat risih nih isu ini," demikian Risman.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya