Berita

Novel Baswedan/Net

Politik

Novel Baswedan: Pak Jokowi Tolong Rawat Harapan Rakyat, Jangan Matikan KPK!

SENIN, 09 SEPTEMBER 2019 | 13:48 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta tegas menolak berbagai upaya pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Seperti usulan revisi UU KPK yang telah disepakati DPR dan calon pimpinan (capim) KPK bermasalah yang tetap diloloskan Pansel Capim KPK.

Penyidik senior KPK Novel Baswedan mendesak mantan gubernur DKI Jakarta itu tidak menerbitkan surat presiden (Surpres) sebagai tanda setuju UU 30/2002 direvisi.

Dia juga meminta Jokowi mengkaji lagi 10 nama calon pimpinan hasil seleksi Pansel KPK yang telah diserahkan ke DPR. Menurutnya, dua kasus itu merupakan bagian dari upaya membunuh lembaga antirasuah.

"Pak Jokowi, jangan matikan KPK dengan RUU KPK dan Capim bermasalah. Semoga Pak Jokowi tetap merawat harapan masyarakat untuk berantas korupsi di Indonesia,” ujarnya dalam Akun Twitter pribadi, Minggu (8/9).

Sontak cuitan Novel itu dibanjiri dukungan dan komentar beragam. Salah satunya dari akun @alimaftuh_dvm. Dia menyebut Jokowi harus pro terhadap rakyatnya dan tidak mengkerdilkan KPK melalui revisi UU KPK.

"Tapi Pak Jokowi, bangsa Indonesia butuh pemerintah yang antikorupsi! Butuh presiden yang memihak pada rakyatnya, bukan pada elit yang ingin mengkerdilkan KPK, dengan berbagai alasan yang lucu-lucu jika didengarkan!" tulis akun tersebut.

Ada beberapa poin dalam draft revisi UU KPK yang diindikasi bakal melemahkan KPK. Di antaranya, pembentukan Dewan Pengawas (DP), penyadapan harus izin ke Dewan Pengawas, status pegawai KPK diubah menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara) yang membuat KPK sulit membidik kasus yang menjerat instansi pemerintah, hingga Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3) yang diberlakukan dalam kurun waktu 1 tahun dalam menangani kasus.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya